Turunkan 'Tim Cadangan' di SEA Games 2019, Apa yang Diincar Kemenpora?

Pantau.com - Jelang SEA Games 2019 yang akan digelar di Filipina pada 30 November hingga 11 Desember 2019, berbagai persiapan dilakukan oleh seluruh cabang olahraga (cabor). Namun karena atlet pelapis yang akan diturunkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga hanya targetkan Indonesia menempati posisi lebih baik dari Malaysia.

Sebelumnya dari federasi SEA Games sudah mengumumkan bahwa sebanyak 56 cabang olahraga yang ada dengan 523 nomor yang akan dipertandingkan. Dari berbagai kategori pertandingan dengan berbagai macam pertandingan wajib hingga yang diusulkan tuan rumah siap dilangsungkan untuk pesta olahraga dua tahunan tersebut.

Namun setelah melihat sebelumnya di Asian Games 2018 Indonesia berhasil dan sukses menempati posisi ke 4 dengan total 30 medali emas, tentu membuat Indonesia percaya diri untuk bisa memberikan yang terbaik. Bahkan event terbesar di Asia itu mampu membuat Merah Putih melibas negara-negara Asia Tenggara.

Baca Juga: Jelang SEA Games 2019, Kemenpora Persilahkan Tiap Cabor Belatih di GBK

“Idealnya saat Asian Games, negara asia tenggaran kita libas, itungannya di SEA Games kita menang. Tapi SEA Games itu ada perbedaan. Yang tidak berubah adalah nomor of event atletik dan renang, yang lain itu suka-suka tuan rumah,” ujar Gatot saat ditemui Pewarta di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, Rabu 2 Januari 2019.

Setelah berhasil di Asian Games 2018, Kemenpora pun langsung mengumumkan bahwa di SEA Games 2019 nantinya yang akan diberangkatkan adalah atlet pelapis. Karena itupun semua cabor mempersiapkan atlet pelapis untuk mengikuti ajang dua tahunan tersebut.

“Kami akan lebih banyak second player dan beberapa atlet unggulan. Karena tujuan kita adalah Tokyo 2020. Kalah yang dikirim sama dengan Asian Games, nanti orang menjudge, belum sempurna kalau hasil di SEA Games tidak baik,” tambahnya.

Baca Juga: PB PASI Sambut Baik Wacana Pemerintah di SEA Games 2019, Apa Itu?

“Sehingga untuk mengantisipasi, sudah jelas kita kirim second layer. Dan kami bisa menargetkan lebih baik dari Malaysia,” tuntasnya.

Kebijakan dari Kemenpora cukup beralasan, mengingat para atlet inti tengah disiapkan untuk menatap Olimpiade 2020. Para atlet wajib mengumpulkan poin di event internasional.