
Pantau.com - Usai sukses di Asian Games 2018, kali ini PB PASI (Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) fokus tatap SEA Games 2019. Namun akhir-akhir ini pemerintah mewacanakan terkait atlet muda atau pelapis yang akan berlaga di event dua tahunan tersebut.
Menanggapi wacana itu Sekertaris Jendral PB PASI, Tigor Tanjung, menyambut baik wacana dari pemerintah. Karena dengan menggunakan atlet muda atau pelapis untuk SEA Games 2018 itu bisa mempercepat adanya regenerasi para atlet muda.
"Itu sudah benar banget, kalau sekarang Kemenpora (pemerintah) sendiri yang ngomong kalau di SEA Games itu untuk atlet layer dua dan tiga. Itu sebenarnya dari dulu kan di PASI kita sudah ngomongin, bahkan kalau kita ngomongin SEA Games itu bukan SEA Games 2019, tapi SEA Games 2023,” ujar Tigor saat ditemui di Stadion Madya, Jakarta, Kamis 15 November 2018.
Selain mempercepat proses regenerasi atlet, jadwal SEA Games yang akan berlangsung pada akhir tahun merupakan sesuatu yang tidak mudah menurut Tigor. Pasalnya, ia menilai menjaga kondisi dan stamina atlet untuk tetap bagus dari Januari hingga Desember itu cukup sulit.
Baca Juga: Tatap Olimpiade 2020, PB PASI Optimistis
Tapi saat ditanya mengenai persediaaan ataupun lumbung atlet yang ada untuk persiapan SEA Games ia tidak berani menjamin seberapa banyak atlet junior atau pelapis yang akan dikirim ke SEA Games 2019. Tigor hanya memastikan bahwa dari PASI sendiri akan bekerja keras demi meningkatkan kemampuan para atlet.
"Sekarang yang penting kerja keras dan hasilnya ada. Yang penting tingkatkan kemampuan. Karena jadwal SEA Games tahun depan tidak menguntungkan. Mempertahankan kondisi atlet dari Januari ke Desember itu hal yang tidak gampang. Makanya kita habis Asian Games, Agustus dan September istirahat kan, dan baru mulai latihan," tambahnya.
Sementara itu konsultan pelatih atletik asal Amerika Serikat yang didatangkan oleh PB PASI, Harry Marra, juga mengatakan wacana pemerintah yang menggunakan atlet pelapis sangat baik.
Baca Juga: Putuskan Pensiun, Fadlin Ingin Tetap di PB PASI
Namun ia juga menyebut bahwa ada tantangan besar karena penyelenggaraan SEA Games 2019 yang jatuh pada Desember, itu dinilai tak sesuai dengan program latihan dan persiapan atlet menuju Olimpade 2020 Tokyo.
"Tantangan untuk program SEA Games, pelaksanaannya pada Desember. Jika ikut Kejuaraan Dunia dan ternyata SEA Games berlangsung Desember, itu terlalu jauh jaraknya. Harusnya akhir tahun itu sudah istirahat. Tapi untuk atlet muda memang bisa jadi backup siapa tahu ada yang cedera," kata Harry Marra.
Setelah sukses di Asian Games 2018 Tigor menyebut Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan tengah fokus mempersipakan diri untuk kualifikasi Olimpade 2020 Tokyo. Sehingga PASI sendiri fokus mengikuti Kejuaraan Dunia dan Asia yang menjadi prioritas serta dinilai memiliki poin tinggi untuk menambah nilai kualifikasi. "Jadi jadwal penting itu tahun depan. Ada Kejuaraan Dunia Estafet di Jepang pada Maret, Kejuaraan Asia di Doha, Qatar pada April dan Kejuaraan Dunia yang juga di Doha, pada September 2019. Kami juga incar Diamond League, itu kompetisi berseri dan harus undangan," tuntas Tigor.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta