billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

IOC Hentikan Dialog dengan Indonesia Usai Pembatalan Visa Atlet Israel

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

IOC Hentikan Dialog dengan Indonesia Usai Pembatalan Visa Atlet Israel
Foto: (Sumber: Pesenam putri Amerika Serikat Skye Blakely tampil pada kualifikasi nomor balok keseimbangan Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Selasa (21/10/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa..)

Pantau - Komite Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) resmi menghentikan seluruh bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional (KOI/NOC Indonesia) terkait rencana Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade maupun ajang olahraga internasional lainnya.

Keputusan tersebut diambil setelah pemerintah Indonesia membatalkan visa bagi atlet Israel yang dijadwalkan tampil dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 di Jakarta.

Langkah ini memicu reaksi keras dari IOC yang menilai tindakan tersebut melanggar prinsip dasar Olimpiade tentang non-diskriminasi dan akses bebas bagi seluruh atlet.

IOC Soroti Pelanggaran Prinsip Olimpiade

Dalam pernyataan resminya pada September, IOC menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap pembatasan akses bagi atlet ke negara tuan rumah serta adanya boikot dan pembatalan kompetisi akibat ketegangan politik.

“Tindakan seperti ini merampas hak atlet untuk berkompetisi secara damai dan menghalangi Gerakan Olimpiade untuk menunjukkan kekuatan olahraga,” tegas IOC dalam pernyataan tersebut.

IOC menegaskan bahwa seluruh atlet, tim, dan ofisial olahraga yang memenuhi syarat harus dapat mengikuti kompetisi internasional tanpa diskriminasi dari negara penyelenggara.

Prinsip tersebut sejalan dengan Piagam Olimpiade yang menekankan asas non-diskriminasi, otonomi, dan netralitas politik dalam setiap kegiatan olahraga di bawah naungan IOC.

Sanksi dan Rekomendasi bagi Indonesia

Selain menghentikan dialog dengan Indonesia, IOC juga merekomendasikan seluruh federasi olahraga internasional untuk tidak menggelar kejuaraan maupun pertemuan di Indonesia sampai pemerintah memberikan jaminan tertulis bahwa semua peserta diizinkan masuk tanpa memandang kewarganegaraan.

IOC meminta setiap federasi olahraga internasional mencantumkan jaminan akses bagi semua atlet dalam perjanjian penyelenggaraan turnamen kualifikasi Olimpiade.

Sebagai tindak lanjut, IOC memanggil KOI dan Federasi Senam Internasional (FIG) ke markas IOC di Lausanne, Swiss, guna membahas pembatalan visa atlet Israel tersebut serta dampaknya terhadap status Indonesia di Gerakan Olimpiade.

IOC menegaskan kembali pentingnya menjamin akses bebas dan tanpa hambatan bagi seluruh peserta kompetisi internasional sebagai bentuk komitmen terhadap nilai-nilai dasar perdamaian, persahabatan, dan sportivitas yang menjadi fondasi Olimpiade.

Penulis :
Aditya Yohan