
Pantau.com - Tunggal putra Denmark Anders Antonsen sukses meraih gelar juara Indonesia Master 2019 setelah mengalahkan Kento Momota dengan 21-16, 14-21, dan 21-16 pada final yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/1/2019). Ini menjadi gelar major event pertama bagi pebulu tangkis 21 tahun tersebut.
Antonsen pun mengaku tidak percaya bisa meraih gelar juara di ajang Indonesia Master 2019. Terlebih, dia mampu meraih gelar juara di Indonesia yang memiliki antusiasme tinggi terhadap cabang olahraga bulutangkis.
Antonsen memang mendapat dukungan penuh dari ribuan suporter yang hadir ke Istora Senayan. Dia selalu mendapat tepuk tangan dari para suporter saat mampu mendulang poin atas Momota pada pertandingan kali ini.
Sebagai bentuk apresiasinya, Antonsen pun langsung memberikan kaus yang dikenakannya kepada para suporter yang hadir.
“Sangat luar biasa bermain di Istora. Passion orang-orang Indonesia terhadap bulutangkis sangat menakjubkan. Seperti mimpi bisa menang di Istora,” kata Antonsen.
Baca juga: Indonesia Master 2019: Gemuruh Istora Gagal Antar Jojo ke Final
“Saya memang sudah bermimpi untuk bisa menjadi juara di Istora karena di sini merupakan tempat yang sangat ikonik yang selalu dibicarakan di Denmark. Apalagi saya bisa mengalahkan Kento di final. Ini benar-benar menakjubkan,” lanjutnya.
Antonsen memang tampil luar biasa sepanjang gelaran Indonesia Master 2019 kali ini. Dia sukses mengalahkan unggulan kelima, Son Wan Ho pada babak pertama dengan skor 21-17, 6-21, dan 21-15.
Di babak kedua, Antonsen kembali mampu meraih kemenangan. Kali ini giliran tunggal putra Indonesia Shehas Hiren Rhustavito yang dipaksa meyerah dua gim langsung 21-11, dan 21-9.
Pada perempatfinal, Antonsen kembali membuktikan diri sebagai kuda hitam. Dia mampu mengalahkan tunggal Malaysia, Lee Zii Jia lewat pertarungan dua gim dengan 21-13, dan 21-13.
Tunggal putra Indonesia lainnya, Jonatan Christie juga tidak luput dari hadangannya. Bermain di babak semifinal, Jojo harus mengakui keunggulan Antonsen dengan dengan 18-21, dan 16-21.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi