
Pantau.com - Tahun Baru Imlek 2019 menjadi Tahun Babi Tanah dalam kalender China. Tampaknya Shio babi di tahun Babi Tanah merupakan dua orang yang berpikiran sama dengan pikiran negatif menyalahkan diri mereka sendiri.
Ya, sosok yang bershio babi dikenal terbuka dan kerap berterus terang. Meski berada dalam tahun Babi, bukan berarti orang dengan shio tersebut bisa ongkang-ongkang kaki dan merasa aman. Sebaliknya, orang dengan shio kelahiran 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, dan 2019 ini mesti berhati-hati dalam satu tahun ke depan.
Terus bagaimana nasib para pesepakbola yang memiliki shio babi? akankah mereka tampil bersinar atau justru di bawah perform. Pantau.com mencoba membuat starting line-up pesepakbola bershio babi yang rata-rata lahir pada tahun 1995:
Berikut ini adalah starting line-up pesepakbola Shio Babi:
Kiper
Pierluigi Gollini
Kiper muda milik Atalanta ini memiliki pengalaman luar biasa. Pemuda berusia 23 tahun ini pernah membela klub asal Inggris, Manchester United dan Aston Villa.
Musim ini, ia sudah tujuh kali bermain di Serie A dengan menjaga gawang Atalanta. Pemain yang memiliki postur 188 cm ini memiliki masa depan yang baik, mengingat Italia membutuhkan kiper muda dan bertalenta seperti Gollini.
Bek Kanan
Héctor Bellerín
Pemain kelahiran 19 Maret 1995 ini tak pernah sepi peminat. Pada bursa transfer musim panas lalu, ia kerap dikaitkan dengan Barcelona dan Juventus. Namun, dirinya memilih tetap bertahan bersama Arsenal.
Musim ini, ia sudah bermain sebanyak 19 kali bersama The Gunners. Hasilnya, ia sudah mencatatkan lima assist. Tentunya musim ini bakal banyak tantangan yang dihadapi Bellerin bersama Arsenal yang saat ini berada di peringkat enam dengan 47 poin.
Bek Tengah
Alessio Romagnoli
Penjaga benteng lini pertahanan AC Milan, Alessio Romagnoli bisa diandalkan. Betapa tidak, Romagnoli sudah bermain sebanyak 17 kali. Tidak hanya bertahan saja, dirinya juga tajam dalam hal memanfaatkan bola-bola mati, terbukti sudah dua gol ia ciptakan.
Bek Tengah
Presnel Kimpembe
Pemain kelahiran 13 Agustus 1995 ini bukan pemain starting eleven PSG, tetapi prospeknya sangat besar. Ia telah menunjukkan hanya hal-hal baik sejak ia menandatangani kontrak pertamanya dengan klub pada tahun 2014.
Jika PSG berhasil mempertahankannya dan Marquinhos, mereka akan bersinar selama sepuluh tahun ke depan. Kimpembe musim ini sudah bermain sebanyak 12 kali di Ligue 1. Karena itu, PSG harus menjaga calon salah satu bek terbaik di dunia di masa depan.
Bek Kiri
Luke Shaw
Luke Shaw pernah menjadi bek kiri termahal dalam sejarah dengan transfer 31,9 juta pounds ke Manchester United pada 2014. Saat itu, pria bershio babi ini masih berusia 21 tahun.
Musim ini, di bawah asuhan Ole Gunnar Solksjaer, ia kerap menjadi andalan di lini belakang Man United. Terbukti sebanyak 19 laga dengan menghasilkan satu gol dan satu assist.
Gelandang
Adrien Rabiot
Pada musim pertamanya, di PSG begitu rumit bagi Rabiot. Namun, di bawah arahan Thomas Tuchel pemain kelahiran 3 April 1995 itu sudah bermain sebanyak 14 kali dengan mencetak dua gol dan satu assists.
Gelandang
Julian Weighl
Borussia Dortmund terkenal memiliki akademi yang fantastis. Buktinya adalah sosok Julian Weigl yang merupakan pemain gelandang bertahan murni.
Musim ini dirinya belum bisa bermain banyak untuk Dortmund. Ia baru bermain sebanyak tujuh kali dengan membukukan satu gol di bawah arahan Lucien Favre.
Sebelumnya, di bawah arahan Thomas Tuchel, Weighl berperan sebagai pemain tengah yang menghubungkan garis pertahanan dan serangan.
Gelandang
Joshua Kimmich
Meski kerap dimainkan sebagai bek kanan, Joshua Kimmich mampu bermain sebagai gelandang tengah. Perlahan ia tumbuh menjadi Philip Lahm baru untuk Bayern Munchen.
Pemain kelahiran 8 Februari 1995 ini bisa dibilang salah satu pemain muda terbaik di dunia sepakbola. Buktinya musim ini ia sudah bermain sebanyak 20 kali di Bundesliga dengan mengoleksi satu gol dan sembilan assist. Belum lagi kiprahnya di Liga Champions yang bermain selama enam kali dengan mencetak dua assist.
Pemain Sayap
Thomas Lemar
Pemain Atletico Madrid ini mampu beradaptasi dengan baik di musim perdananya. Mantan pemain AS Monako ini bermain cukup baik, ia memiliki keistimewaan yakni passing, skill, shooting, dan bahkan beberapa tendangan bebas manis.
Musim ini ia sudah bermain sebanyak 19 kali dengan membubuhkan satu gol dan satu assist.
Pemain Sayap
Anthony Martial
Sempat disisihkan oleh manajer Manchester United, Jose Mourinho, perlahan Martial mampu mengeluarkan kemampuan aslinya.
Ya, di bawah asuhan Ole Gunnar Solksjaer, pemain kelahiran 5 Desember 1995 ini sudah bermain sebanyak 19 kali dengan mencetak delapan gol dan satu assist.
Pemain bershio babi ini tentu akan bekerja keras lagi untuk terus membuktikan diri kalau dirinya layak menjadi pemain top.
Penyerang
Andre Silva
Pemain kelahiran 6 November 1995 ini tampil tajam bersama Sevilla. Dari 21 laga yang dimainkan sudah sembilan gol diciptakan Andre Silva. Meski pinjaman dari AC Milan, Andre Silva begitu memanfaatkan situasinya ketika membela Sevilla di La Liga.
Dengan shio babi yang dimilikinya, musim ini akan terasa spesial bagi pemain berpaspor Portugal ini, asalkan ia mau berusaha lebih keras, mengingat saat ini klubnya berada di peringkat emapt klasemen sementara.
Bonus Track
Evan dan Hansamu. (Foto: Instagram/Hansamu)
Di atas kita membahas pemain muda Eropa yang bershio babi. Kali ini Pantau.com mencoba membahas pemain lokal yakni Evan Dimas Darmono dan Hansamu Yama Pranata.
Bek
Hansamu Yama Pranata
Pemain
anyar Persebaya Surabaya ini tak bisa diragukan lagi. Hansamu memiliki
keunggulan sebagai pemain bertahan dengan memiliki ukuran tubuh yang
tinggi yakni 180 cm.
Musim lalu, bersama Barito Putera, Hansamu
bermain sebanyak 19 kali. Lantas musim ini bersama Green Force -julukan
Persebaya- ia ingin menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain top.
Gelandang
Evan Dimas
Pemain kelahiran 13 Maret 1995 ini kembali ke Tanah Air setelah sebelumnya memperkuat tim asal Malaysia, Selangor FA. Mantan penggawa Timnas U-19 ini kurang diberikan kesempatan di Malaysia, tercatat Evan bermain sebanyak delapan kali dengan membuat dua assists.
Lantas, musim ini, Evan bergabung dengan Barito Putera. Tentunya, ini akan menjadi momentum pria kelahiran Surabaya ini bangkit di bawah arahan pelatih Jacksen F Tiago.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta