Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Pasca BAMTC 2019, PBSI Lakukan Evaluasi Penting

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Pasca BAMTC 2019, PBSI Lakukan Evaluasi Penting

Pantau.com - Tim Indonesia gagal meraih hasil maksimal pada gelaran Badminton Asia Mix Team Championship (BAMTC) 2019, di Hong Kong, pekan lalu.  dan kawan-kawan hanya berhasil meraih medali perunggu setelah dikalahkan Jepang pada babak semifinal.

Sejatinya, semifinal memang menjadi target awal dari Federasi Bulu Tangkis Idonesia (PBSI) di ajang BAMTC 2019. Hanya saja, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti merasa masih ada kekurangan di dalam Tim Indonesia. Salah satu yang paling penting ialah mengenai fokus pemain di atas lapangan.

"Saya melihat ada beberapa hal yang masih harus ditambah dan dilatih lagi. Dari daya tahan, pola main, fokus itu yang paling penting," ucap Susy Susanti dalam rilis yang diterima Pantau.com, Senin (25/3/2019).

Baca Juga: Indonesia Dilibas Jepang di BAC 2019, Susy Susanti Selow 

"Banyak sekali kejadian ketika pemain kami sudah leading, tapi malah lengah karena hilang fokus dan konsentrasi," lanjut peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona tersebut.

Susy mencontohkan bagaimana para pemain Indonesia kerap kali salah dalam melakukan servis yang berujung poin bagi lawan. Selain itu, kata dia, masih ada pola-pola permainan yang seharusnya tidak diterapkan ketika bertanding.

Namun, Susy cukup memaklumi hal tersebut. Pasalnya, Indonesia memang menurunkan para pemain pelapis di ajang BAMTC 2019. Praktis, hanya pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang dibawa ke Hong Kong.

Baca Juga: Indonesia Angkat Koper dari BAC 2019

"Contohnya kemarin pasangan ganda putra, beberapa kali servis nyangkut. Kan itu nggak boleh. Atau pemain yang sudah tahu kalau main cepet-cepetan bakal kalah, maka harus dipelankan," ucap Susy.

"Nah, kadang-kadang pola-pola seperti itu mereka masih belum cepat tanggap. Banyak pembelajaran buat para atlet yang main di sini, yang mungkin juga baru pertama kali main beregu," lanjutnya.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta