Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Harja Jaladri Wasit Pertama Indonesia yang Pimpin Piala Dunia FIBA

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Harja Jaladri Wasit Pertama Indonesia yang Pimpin Piala Dunia FIBA

Pantau.com - Pencapaian luar biasa ditorehkan oleh wasit basket Indonesia, Harja Jaladri, dimana dirinya akan menjadi wasit di ajang Piala Dunia FIBA 2019 yang akan digelar di China pada 29 Juni-7 Juli 2019.Harja diketahui menjadi salah satu wasit yang mempunyai nama besar di Indonesia, ia mendapat gelar sebagai best referee untuk turnamen Indonesian Basketball League (IBL) pada musim ini. Namun tidak hanya prestasi lokal, rupanya namanya mendapat perhatian dari kancah internasional. Secara mengejutkan, Harja terpilih menjadi salah satu wasit yang akan bertugas di China untuk World Cup 2019 nantinya. Menanggapi hal itu Harja mengaku cukup terkejut dengan hal itu, tapi menurutnya menjadi salah satu wasit yang dipanggil bukan tanpa proses karena baginya sudah proses dari beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Pelatih CLS Knight Ingin Tetap Main di ABL Musim Depan “Saya jadi wasit internasional dari tahun 2005, pertama kali jadi wasit netral yang dipilih FIBA langsung, FIBA Asia tahun 2012 di senior 2013. Pertama kali ditunjuk pimpin kejuaraan dunia u-17 tahun 2014, setelah itu 2016 NBA summer league, habis itu tahun kemarin 2018 ke kejuaraan dunia womens cup di spanyol, dan tahun ini Alhamdulillah dipercaya ke China untuk world cup senior,” ujar Harja saat ditemui dalam Buka Bersama IBL di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (30/5/2019).Dipercaya memimpin pertandingan sekelas Piala Dunia pun tidak mudah baginya. Karena persaingan antar wasit sendiri cukup ketat. Harja mengatakan proses panjang untuk di FIBA sendiri sudah mulai dua tahun, dan Indonesia punya elite program, referee elite program di situ di dunia ada berapa ratus wasit dan dari program itu akhirnya dipilih-pilih, dan ia salah satunya.“Mereka akan memilih, kita kan memimpin kulifikasi kejuaraan dunia ya , nah wasit Indonesia itu ada tiga yang mimpin kualifikasi kejuaran dunia zona asia, di situ FIBA melihat penampilan kita dan menilai kualitas kita. Di sisi lain juga memantau fisik juga, lewat berbgai teknologi seperti pakai jam tangan, tapi kalau untuk teori san segala macam kita punya pelatfirm di ibternet jadi untuk latihan, test dan segala macam lewat online,” jelasnya.“Tapi terutama dari segi perfomance yang lebih diutmakan. Jadi dari track record saat pimpin kualifikasi kejuaraan dunia asia, dan mereka yang menentukan. Selain itu dari semua kejuaran under FIBA mereka lihat karena supervisor dari merka juga lihat dan selalau memantau pertandingan fiba, disaring dan dipilih 56 wasit,” tuntas Harja.

rn
Penulis :
Tatang Adhiwidharta