
Pantau.com - Kemenpora menyambut baik niat PSSI dan sembilan negara ASEAN lainnya untuk mengajukan bidding menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2034. Hanya saja, Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan PSSI harus bertemu dengan Menpora Imam Nahrawi guna membicarakan mengenai niat baik menjadikan Indonesia salah satu tuan rumah pesta sepakbola terbesar di dunia tersebut.
Sebagaimana diberitakan Pantau.com sebelumnya, Indonesia dan sembilan negara ASEAN lainnya sepakat untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Keputusan ini diambil menyusul hasil pertemuan para pemimpin negara ASEAN yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Minggu 23 Juni kemarin.
“Kemenpora tentu butuh laporan resmi dari PSSI karena ujung-ujungnya, enggak mungkin enggak kerja sama dan koordinasi sama pemerintah, ya,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senin (24/6/2019).
Gatot tidak ingin kegagalan Indonesia dalam usaha bidding menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 kembali terulang. Dimana, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akhirnya menunjuk Qatar sebagai tuan rumah.
Baca Juga: Indonesia dan Negara ASEAN Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia
Ya, Indonesia memang sempat mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2020. Namun kekurangan sejumlah persyaratan membuat Indonesia gagal terpilih menjadi tuan rumah.
Oleh karena itu, Gatot berharap PSSI bisa menemui Menpora untuk membicarakan mengenai kendala yang mungkin ditemui dalam usaha menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Harapannya, Indonesia dan negara ASEAN benar-benar menjadi tuan rumah event empat tahunan tersebut.
“Kami ingin PSSI menyampaikan road map menuju Piala Dunia 2034 seperti apa, kemudian kendalanya apa, lalu potensinya seperti apa, dan 'kan mesti bidding, ya. Kami meminta jangan seperti bidding seperti di Qatar dulu ya,” kata Gatot.
“Isu Piala Dunia 2034 itu bukan isu baru karena 2016 silam saya pernah ditawari oleh Menpora Malaysia lalu tenggelam dan muncul lagi. Tetapi prinsip pemerintah akan dukung PSSI sejauh itu ada laporan yang komprehensi,” dia menambahkan.
Di sisi lain, PSSI sejatinya juga mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Namun sekali lagi, Gatot menegaskan, pihak PSSI harus menemui Kemenpora untuk membicarakan lebih lanjut.
Baca Juga: Jika Indonesia Menang Bidding Olimpiade 2032, Kemepora Pesan Ini Soal Cabor
“Tentu harus dilaporkan juga kepada Pak Menteri karena cabor (cabang olahraga) tidak bisa jalan sendiri. Bukan Pemerintah bisa menjamin anggarannya, tapi tolong ditradisikan bahwa setiap cabor harus lapor kepada penanggung jawab dalam hal ini Kemenpora,” Gatot memaparkan.
Indonesia sendiri akan bersaing dengan Peru dan Brasil dalam usaha bidding menjadi tua rumah tunggal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021. Selain itu, ada juga lima asosiasi lain yang maju dengan sistem tuan rumah bersama.
Dua negara Asia Tenggara, Myanmar dan Thailand juga mengajukan diri menjadi tuan rumah bersama. Selain itu, tiga negara Timur Tengah, Bahrain, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga bergabung untuk menjadi tuan rumah bersama.
Namun FIFA masih membuka pendaftaran bagi negara-negara lain yang ingin mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-23 2021 hingga 30 Agustus 2019. Penunjukkan tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 akan diputuskan FIFA pada kuartal keempat tahun ini.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta