
Pantau.com - Tunggal putri belum meraih hasil maksimal sepanjang turnamen yang diikutinya pada ajang BWF World Tour 2019. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi, Susy Susanti, menilai PBSI masih mencari sistem latihan terbaik
Sektor tunggal putri belum lama mengubah jajaran kepelatihan, pelatih kepala yang sebelumnya kosong, saat ini sudah diduduki oleh Rionny Mainaky sejak April 2019 lalu.
Sementara Minarti Timur yang sejak 2017 sebagai pelatih sementara, menjadi asisten pelatih dalam jajaran staf sektor tunggal putri PBSI. Sebelum kedatangan Rionny, Fitriani dan kawan-kawan mampu meraih satu gelar juara dalam periode Januari-Mei 2019.
Menanggapi sektor tunggal putri yang belum mampu memberikan yang terbaik, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti menjelaskan, pihaknya bersama Rionny masih mencari program yang tepat untuk mendongkrak prestasi tunggal putri yang sudah lama terlelap itu.
Baca Juga: Pelatih Tunggal Putri Pilih Genjot Latihan Ketimbang Refreshing
"Memang masih adaptasi, mungkin sebelumnya programnya belum pas. Misalnya dengan program lama, Fitriani bisa juara di turnamen super 300, ya mungkin bisa dikombinasikan programnya," ujar Susy seoerti yang dikutip dari Badminton Indonesia, Kamis 4 Juli 2019.
"Saat ini belum berjalan smooth, ada yang bagus, ada yang kurang. Yang bagus kita ambil, yang kurang, kita mix dan sesuaikan dengan program sebelumnya yang memang bisa masuk ke atletnya," tambahnya.
Sedangkan pada laga terdekat Indonesia Open 2019 akan menjadi laga penting. PBSI berharap tunggal putri akan memberi kejutan, diantaranya pemain yang memastikan diri turun adalah Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, dan Ruselli Hartawan.
Pada laga ini tentu sektor tunggal putri diarapkan bisa membuktikan diri, meski pelatih belum mampu untuk menargetkan, tapi Rionny ingin anak asuhnya mampu menunjukkan permainan terbaiknya dan bisa melewati setiap babaknya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta