
Pantau.com - Bek anyar Juventus, Matthijs de Ligt, mengaku kalau dirnya sejak dulu merupakan Juventini -sebutan fans Juventus-. Hal itu ia ungkapkan ketika klub asal Turin memperkenalkan pemuda berusia 19 tahun tersebut saat konferensi pers.
Yap, sebuah gambar baru-baru ini muncul dari De Ligt yang mengenakan jersey Juve ketika kecil. Pemain yang dibeli dari Ajax seharga 75 juta Euro itu menjelaskan kalau ia begitu mengagumi mantan pemain Juve, Fabio Cannavaro.
“Jika Anda seorang bek, Anda sudah tahu bek mana yang saya kagumi. Adalah Fabio Cannavaro, yang memenangkan Piala Dunia dan Ballon d'Or pada tahun 2006. Saya adalah penggemar beratnya, tetapi saya jelas selalu memiliki perasaan yang baik tentang Juve. Mereka adalah klub besar, klub hebat, jadi saya penggemar mereka ketika saya masih kecil," ujar de Ligt yang akan mengenakan jersey nomor 4.
Baca juga: Pantau Sorot: Mengenal Kisah Kehidupan Bek Muda Juventus Matthijs de Ligt
Masih segar dalam ingatan kejadian musim lalu, ketika Ajax menyingkirkan Juventus di perempatfinal Liga Champions. De Ligt merasakan sensasi luar biasa bermain di Allianz Stadium, terutama semangat para pendukung Juve.
“Ketika saya bermain di sini dengan Ajax di Liga Champions, saya terpana oleh para penggemar. Bahkan ketika itu 1-2, mereka menciptakan suasana yang luar biasa dan sangat mendukung tim. Bagi saya, itu akan menjadi tantangan besar untuk bermain bagi mereka (fans) dan saya akan memberikan segalanya untuk mereka. xAlasan de Ligt Memilih Juventus
Sebelumnya banyak klub yang tertarik ingin mendapatkan peraih Golden Boy 2018 itu. Baik dari Manchester United, Barcelona, dan Paris Saint Germain. Namun, de Ligt lebih memilih Juventus sebagai pelabuhannya.
Alasannya, ia bisa belajar banyak dari pemain senior seperti Gianluigi Buffon, Giorgio Chiellini, dan Cristiano Ronaldo. Dengan belajar dari pemain berpengalaman, praktis de Ligt mampu beradaptasi dan bekerja keras agar bisa menjadi pilihan di lini belakang.
“Di Ajax kami memiliki banyak pemain muda dan beberapa pemain berpengalaman, tapi di sini para pemainnya lebih tua dan jauh lebih berpengalaman. Saya berharap dapat belajar dari orang-orang seperti Buffon, Chiellini, Ronaldo dan menjadikan permainan saya lebih baik," imbuhnya.
“Bagi saya, yang terpenting adalah beradaptasi. Sebagai pemain yang ingin Anda mainkan, jadi saya harus menunjukkannya dalam pelatihan dan kemudian kita akan melihat siapa yang bermain," tukasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta