
Pantau.com - CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus, membantah mengenai pernyataan pihak Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengatakan Persija tak mau dikawal saat melakukan ofisial training di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, pada Sabtu, 27 Agustus 2019.
Memang saat ofisial training di Stadion Andi Mattalatta saat itu tak ada pengawalan ketat dari pihak keamanan, sehingga membuat bus yang sedang ditumpangi Macan Kemayoran jadi sasaran empuk peleparan batu oleh oknum suporter PSM Makassar. Sehingga ofisial dari Persija pun terluka karena terkena pecahan dari kaca bus.
Baca juga: 7 Rekomendasi PSSI untuk Laga Final Piala Indonesia
Sebelumnya, disebutkan bahwa pihak Polda Sulsel sudah mengajukan diri untuk melakukan pengawalan pada Persija. Kabid Humas Polda Sulses, Kombes Pol Dicky Sondani menyebutkan bahwa tim berjuluk Macan Kemayoran itu menolak.
Menanggapi hal itu Ferry dengan tegas membantah. Apalagi diketahui sebelum insiden tersebut Ismed Sofyan dan kawan-kawan sudah mendapatkan teror dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Ya saya nggak tahu itu informasi dari mana yang menyatakan bahwa Persija tidak ingin ada pengamanan dari pihak kepolisian. Saya pikir itu keliru yah, apalagi sudah ada kejadian di mana ada seperti pressure dari oknum tertentu kaitannya dengan menyalakan petasan," ujar Ferry Paulus saat sesi jumpa pers di Kantor Persija Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 30 Juli 2019.
Baca juga: Bus Persija Dilempari Batu, Satu Official Jadi Korban
"Kemudian juga mempressuer dengan kendaraan bermotor jumlahya sangat banyak, itu mengindikasikan bahwa ada sesuatu pada waktu kita ada di sana. Sehingga jelas dengan kondisi itu nggak mungkin kami tidak menginginkan adanya pengamanan ekstra," tegasnya.
Sekadar informasi, Persija Jakarta sudah unggul 1-0 dari pertandingan leg I yang sudah dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Juli 2019 lalu.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta