
Pantau.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, telah resmi memperkenalkan para susunan menteri dalam kabinet yang akan membantunya menjalani roda pemerintahan periode 2019-2024. Pada kesempatan itu, Jokowi memberikan sinyal kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali untuk membenahi tata kelola sepakbola.
Untuk diketahui, sepakbola Indonesia menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Selain minim prestasi, olahraga paling populer di Indonesia itu kerap dirundung masalah.
Isu yang paling santer terdengar yaitu soal mafia bola. Pemerintah harus turun tangan dengan memberikan tugas kepada Polri untuk membentuk Satgas Antimafia Bola.
Baca juga: Satgas Antimafia Bola Jilid II Bergerak, Pertandingan Liga 1 Jadi Incaran
Jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebelumnya didapuk sementara oleh Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dakhiri. Dimana ia menggantikan Imam Nahrawi yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Kini tugas untuk memajukan olahraga berada di pundak Zainudin Amali. Dalam karirnya, Zainudin merupakan politikus kelahiran Gorontalo, 16 Maret 1962, ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Jawa timur periode 2013-2018.
Bahkan sebelum terjun ke dunia politik, Zainudin pernah memimpin sejumlah perusahaan yakni PT Putra Mas, PT Wirabuana Dwi Jaya Persada, PT Gitrana Sendiko, PT Surya Terang Agung, PT Makmur Triagung, dan PT Supra Dinakarya.
Terdekat, Zainudin harus bisa mendongkrak prestasi Indonesia di SEA Games 2019. Maklum saja, di edisi sebelumnya SEA Games Malaysia 2017, prestasi Indonesia begitu merosot, dengan meraih 38 emas, 62 perak, 89 perunggu, dan berada di posisi kelima klasemen.
Baca juga: Ini Kriteria Menpora Baru Versi Liliyana Natsir
Adapun pesan Jokowi untuk para menterinya agar tidak korupsi dengan menciptakan sistem celah melakukan tindakan haram tersebut. Selain itu juga diperlukan adanya inovasi dan tak terjebak dengan rutinitas yang monoton.
"Zainudin Amali, Menpora. Saya sudah perintahkan seluruh kabinet. Pertama jangan korupsi, menciptakan sistem celah korupsi. Tidak ada visi misi menteri, yang ada visi Presiden dan Wakil Presiden. Ketiga kita semua harus kerja cepat, keras, dan produktif," kata Jokowi dalam perkenalan kabinet Indonesia Maju.
"Jangan terjebak rutinitas monoton, kerja pada hasil orientasi nyata. Keenam selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusi, semua harus serius dalam bekerja. Saya pastikan yang tidak serius, hati-hati bisa saya copot di tengah jalan," papar pria asal Solo itu.
Sebelumnya Zainudin Amali mengatakan kalau dirinya dan presiden berdiskusi soal olahraga. Adapun visi dan misi ke depan fokus meningkatkan prestasi di bidang olahraga. "Diskusi kerja-kerja kabinet ke depan, pengembangan sumber daya manusia, serta peningkatan prestasi kita di bidang keolahragaan," kata Zainudin Amali.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta