
Pantau.com - Bek muda Persija Jakarta Muhammad Uchida lebih mengutamakan sepak bola daripada muaythai. Meski ia berhasil menorehkan prestasi di cabang olahraga (cabor) muaythai berhasil menyabet medali perunggu di SEA Games 2019.
"Jika harus memilih, saya lebih memilih sepak bola," ujar Uchida.
Ada alasan emosional yang membuat penggawa berusia 16 tahun lebih memilih untuk menjadi seorang pesepak bola. Kenangannya terbang ke tahun 2015, saat pamannya Muhammad Ayyub Khan, legenda klub PSM Makassar, meninggal dunia karena serangan jantung.
Sebelum wafat, Muhammad Ayyub sempat berbincang panjang dengan Uchida tentang pengalamannya di lapangan hijau. Bukan cuma, itu, Ayyub juga memberikan baju-baju yang pernah dikenakannya selama merumput sebagai pesepak bola.
Baca Juga: Kapten Persija U-16 Raih Medali di SEA Games 2019, tapi di Cabor Muaythai
"Saya tidak mengetahui mengapa dia melakukan itu. Namun, satu minggu setelahnya, paman meninggal dunia," tutur remaja yang memperkuat tim nasional U-16 Indonesia di Piala Asia U-16 2018 itu.
Akan tetapi, walau mengaku lebih condong ke sepak bola, Uchida tetap serius menggeluti muaythai yang sudah ditekuninya sejak berusia 10 tahun.Pria bernama lengkap Muhammad Uchida Sudirman tersebut akan tampil membela DKI Jakarta di cabang olahraga muaythai PON 2020.
"Latihan sepak bola dan muaythai nanti diselang-seling. Lagi pula, muaythai tidak hanya pukul-pukulan. Ada latihan di gym dan lain-lain. Muaythai memberikan kepercayaan diri, melatih kekuatan dan kondisi fisik. Jadi semuanya berkaitan,” ujar dia.
Uchida bersama rekannya Walun Lorens berhasil merebut medali perunggu cabang olahraga muay thai nomor wai kru di SEA Games 2019. Mereka kalah dari pasangan Filipina Calica Jearome dan Gallaza Joemar yang mendapatkan medali emas dan Ramijam Hatem serta Ismail Mohamad dari Malaysia yang meraih medali perak.
- Penulis :
- Reza Saputra