
Pantau - Chairman Toyota, Akio Toyoda, kembali menyuarakan kekhawatirannya terkait masa depan industri otomotif jika kendaraan listrik (electic vehicle/EV) menjadi satu-satunya pilihan.
Menurutnya, transisi total ke EV bukan hanya tergesa-gesa, tetapi juga berisiko menghapus jutaan lapangan kerja, terutama di sektor teknologi mesin pembakaran internal (ICE).
"Ada 5,5 juta pekerja di industri otomotif di Jepang, dan banyak di antaranya bekerja di bidang mesin. Jika kendaraan listrik jadi satu-satunya pilihan, pekerjaan mereka akan hilang," ujar Toyoda, dikutip dari Carscoops, Minggu (13/10/2024).
Selama ini, Toyota dikenal berhati-hati dalam komitmennya terhadap EV. Perusahaan memilih strategi yang lebih seimbang dengan mengembangkan mobil hybrid dan bahan bakar alternatif, alih-alih fokus penuh pada kendaraan listrik.
BACA JUGA: Toyota bakal Rilis Hilux Rangga Selasa 15 Oktober 2024, Begini Bocorannya!
Toyoda berpendapat, kendaraan listrik tidak boleh dilihat sebagai solusi tunggal bagi masa depan industri otomotif. Ia juga mengkritik kebijakan yang mendorong penghapusan kendaraan bermesin ICE karena dianggap terlalu sempit dan berpotensi merugikan.
Selain potensi hilangnya lapangan kerja, Toyoda menekankan bahwa infrastruktur energi di Jepang belum siap menghadapi peningkatan besar dalam permintaan listrik.
"Jika semua kendaraan beralih ke listrik, Jepang bisa kekurangan pasokan energi di musim panas," ujarnya.
Toyoda mengusulkan pendekatan yang lebih moderat menuju netralitas karbon, yaitu dengan memadukan kendaraan hybrid dan mesin pembakaran internal yang lebih efisien.
BACA JUGA: Viral EV di Korea Terbakar, Hyundai Klaim Baterai Mobil Listriknya Dijamin Aman
Sikap skeptis Toyoda terhadap EV kerap menuai kritik. Saat menjabat sebagai CEO, ia dianggap menghambat kebijakan perubahan iklim, hingga pada awal 2024 beberapa investor menolak pemilihannya kembali sebagai ketua dewan direksi. Mereka khawatir pandangannya bisa merugikan masa depan Toyota.
Namun demikian, strategi Toyota yang fokus pada kendaraan hybrid terbukti berhasil. Di saat beberapa produsen seperti Ford, General Motors, dan Volvo mulai mempertimbangkan ulang strategi mereka yang terlalu bergantung pada EV, Toyota justru mencatat penjualan tertinggi di Amerika Serikat.
Portofolio hybrid yang kuat menjadikan Toyota tetap kompetitif, bahkan di tengah perlambatan pertumbuhan pasar kendaraan listrik.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino