
Pantau - Aquaplaning adalah kondisi berbahaya saat berkendara, di mana kendaraan kehilangan daya cengkeram pada permukaan jalan yang basah atau tergenang air. Fenomena ini sering terjadi saat kendaraan melintasi hujan lebat atau ketika melewati genangan air.
Berdasarkan data yang dihimpun Pantau.com dari berbagai sumber, Rabu (13/11/2024), motor atau mobil yang melintasi genangan air dalam akan membuat traksi antara ban dan jalan berkurang drastis.
Hal tersebutlah yang mengakibatkan kendaraan sulit dikendalikan. Jika tidak ditangani dengan benar, aquaplaning dapat menyebabkan kecelakaan serius.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kendaraan dengan kecepatan yang terlalu tinggi saat melintasi jalanan basah.
Baca juga: Laka Beruntun di Tol Cipularang KM 92, Apakah Aquaplaning Jadi Penyebabnya?
Selain itu, ban yang sudah aus, tekanan angin yang tidak sesuai, atau kendaraan yang kelebihan beban dapat meningkatkan risiko terjadinya aquaplaning.
Untuk menghindari bahaya tersebut, pengemudi perlu menyesuaikan kecepatan, terutama ketika melewati jalan yang tergenang air.
Saat terjadinya aquaplaning, traksi antara ban dan jalan berkurang, sehingga kendaraan kehilangan kendali. Untuk menghindari kecelakaan, pengemudi harus berhati-hati saat mengerem.
Pengereman harus dilakukan secara perlahan dan tidak terlalu keras agar kendaraan tetap stabil dan tidak tergelincir.
Baca juga: Mobil Lintasi Jalanan Tergenang Air, Wajib Turunkan Kecepatan jika Tak Mau Terkena Aquaplaning
Selain itu, pengemudi juga harus bijak dalam mengatur pedal gas. Hindari akselerasi yang mendadak dan usahakan untuk menginjak pedal gas dengan lembut, terutama di jalan yang licin.
Mengemudi dengan kecepatan rendah di jalanan yang tergenang air adalah langkah paling aman untuk mencegah aquaplaning dan menjaga keselamatan di jalan.
- Penulis :
- Sofian Faiq