
Pantau - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa insentif untuk kendaraan listrik sangat dibutuhkan demi mendongkrak industri otomotif. Hal itu disampaikan Agus saat pembukaan GJAW di ICE BSD, Tangerang, Banten beberapa waktu lalu.
"Sangat, sangat penting," kata Agus dikutip seperti dalam keterangannya, Selasa (26/11/2024).
Menurut Agus, industri otomotif memiliki ekosistem yang luas, mulai dari backward hingga forward linkage, serta penyerapan tenaga kerja yang tinggi. Oleh karena itu, insentif menjadi kunci untuk meringankan beban konsumen.
"Insentif-insentif itu sangat diperlukan agar konsumen tidak merasa berat," jelasnya.
Baca juga: Menperin: Insentif Hybrid Siap Dibahas, Harapan Baru untuk Industri Otomotif
Kemenperin, lanjut Agus, tengah berupaya agar insentif untuk kendaraan listrik dapat diteruskan tahun depan. Selain itu, pihaknya juga telah mengusulkan insentif untuk kendaraan hybrid.
"Insentif kendaraan listrik dan hybrid, besarannya seperti apa, itu yang sedang kami bahas," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyebutkan bahwa industri otomotif masih menghadapi sejumlah tantangan.
Salah satunya adalah tingginya suku bunga dan potensi kenaikan pajak, seperti PPN dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Hal ini berpotensi menghambat pertumbuhan sektor otomotif.
Baca juga: Kemenperin soal Kuota Insentif Motor Listrik Habis: Diusahakan Kembali Direalisasikan
Nangoi berharap Kemenperin dapat memberikan stimulus untuk menjaga kelangsungan pasar kendaraan di Indonesia.
“Industri otomotif harus terus didorong agar tetap berkembang. Stimulus untuk kendaraan hybrid dan listrik sangat penting untuk kami," pungkasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Sofian Faiq