Pantau Flash
HOME  ⁄  Otomotif

Pasar Otomotif Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan dengan Dukungan Kebijakan

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Pasar Otomotif Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan dengan Dukungan Kebijakan
Foto: Suasana pameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week 2024 di Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Tangerag, Banten, Rabu (27/11/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU)

Pantau - Pasar otomotif Indonesia terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar, meskipun menghadapi tantangan dalam penjualan di tengah dinamika ekonomi. Para ahli dan pemangku kepentingan optimis bahwa industri ini akan terus berkembang dengan dukungan kebijakan pemerintah dan inovasi teknologi.

Pangsa Pasar Strategis di ASEAN

Menurut Andi Oscar La Galigo, Ketua Tim Kerja Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian, Indonesia memiliki pangsa pasar otomotif terbesar di ASEAN, yaitu 30 persen. Dengan populasi lebih dari 280 juta orang, pasar domestik Indonesia menjadi tulang punggung penjualan kendaraan bermotor di kawasan tersebut.

"Produksi kendaraan roda empat sepanjang Januari hingga Oktober 2024 mencapai hampir satu juta unit, dengan penjualan domestik sekitar 710 ribu unit dan ekspor 390 ribu unit. Ini menunjukkan bahwa industri otomotif kita memiliki potensi besar untuk terus berkembang," ujar Andi dalam sebuah acara di Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Baca Juga:
Cara Cerdas Pilih Cover Mobil untuk Perlindungan Lebih Baik
 

Peluang dalam Kendaraan Listrik

Ekonom senior UGM, Cyrillus Harinowo, menyoroti bahwa pertumbuhan industri otomotif di Indonesia semakin cerah dengan berkembangnya energi hijau dan adopsi kendaraan listrik.

"Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi di antara negara-negara G20. Dengan inisiatif kendaraan listrik, industri otomotif memiliki peluang besar untuk meningkatkan daya saing global," jelasnya.

Dukungan Kebijakan Pemerintah

Pemerintah turut mendorong pertumbuhan sektor ini melalui berbagai kebijakan. Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ekko Harjanto, menyebutkan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan ramah lingkungan seperti Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV) sebagai langkah strategis.

"Kami memberikan insentif PPnBM dan bea masuk 0 persen untuk mobil impor dengan komitmen perakitan lokal. Program percepatan adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) juga terus didorong," tambah Ekko.

Selain itu, pengembangan kendaraan hemat energi dengan harga terjangkau (Low Cost Green Car/LCGC) menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Masa Depan Cerah untuk Industri Otomotif

Dengan populasi besar, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan dukungan kebijakan yang memadai, pasar otomotif Indonesia berada dalam posisi strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan. Adopsi kendaraan listrik dan pengembangan teknologi ramah lingkungan menjadi pilar penting untuk memperkuat daya saing industri di masa depan.

Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya beli masyarakat, tetapi juga memperluas basis konsumen otomotif di Indonesia, memperkuat ekspor, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di pasar otomotif global.

Penulis :
Ahmad Ryansyah