
Pantau - Toyota berencana menambah investasi besar di Thailand, sebesar 55 miliar baht atau sekitar Rp26 triliun. Investasi ini bertujuan untuk memperluas produksi kendaraan hybrid di negara tersebut.
Dilansir dari Bangkok post, Rabu (25/12/2024), Ketua Toyota Akio Toyoda memastikan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas produksi mesin pembakaran internal dan motor listrik untuk kendaraan hybrid.
Menurut Menteri Industri Thailand, Akanat Promphan, perombakan lini produksi akan menciptakan lapangan kerja baru, transfer teknologi, serta pengembangan tenaga kerja lokal.
Baca juga: Hyundai Dorong Insentif Mobil Listrik-Hybrid Berdasarkan Investasi dan TKDN, Ini Harapannya
Kebijakan pemerintah Thailand juga mendukung industri otomotif, termasuk keseimbangan antara produsen dan konsumen demi manfaat ekonomi yang optimal.
Hal ini ditekankan setelah pertemuan antara Toyoda dan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra.
Meski mendapat kritikan soal lambatnya pengembangan kendaraan listrik, Toyota tetap fokus pada jalur multi-pathway menuju netralitas karbon.
Pada 2023, Toyota tercatat menjual 3,5 juta kendaraan hybrid, meningkat 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, perbedaan harga mobil hybrid di Indonesia dan Thailand menjadi sorotan. Contohnya, Toyota Yaris Cross
Baca juga: 11 Mobil Edisi Terbatas 2024: Eksklusif, Mewah, dan Siap Menjadi Investasi
Hybrid di Thailand dibanderol mulai 789 ribu Baht (Rp 352 juta), jauh lebih murah dibandingkan harga di Indonesia yang mencapai Rp440 juta.
Bersamaan dengan itu, Indonesia mulai memberikan insentif PPnBM DTP untuk mobil hybrid pada 2024. Pemerintah akan menanggung 3 persen dari pajak tersebut, sementara sisanya tetap dibebankan pada konsumen.
Meski Toyota memiliki banyak produk di Indonesia, hanya Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross yang diproduksi lokal.
- Penulis :
- Sofian Faiq