
Pantau - Penjualan mobil baru di Indonesia diprediksi menghadapi tantangan berat tahun depan. Untuk itu, produsen otomotif, termasuk Hyundai, mendukung kelanjutan program Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
"Insentif harus mendorong investasi dan ramah lingkungan," kata COO PT Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto seperti dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).
Baca juga: Toyota Sambut Positif Insentif Pajak Kendaraan Hybrid 3 Persen, Bakal Lebih Murah di 2025?
Namun, Hyundai berharap kebijakan ini dirumuskan dengan lebih cermat. Insentif kata Fransiscus sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kandungan lokal (TKDN), emisi kendaraan, serta investasi perusahaan di Indonesia.
Fransiskus menjelaskan bahwa Hyundai percaya, insentif yang tepat dapat menarik minat konsumen, bahkan mereka yang awalnya tidak berniat membeli mobil baru.
"Harga yang lebih murah bisa mengubah keputusan pembelian," tegasnya.
Baca juga: Pemerintah Berikan Stimulus PPnBM 3% untuk Mobil Hybrid di 2025
Pemerintah juga telah mengumumkan perpanjangan insentif untuk mobil listrik pada tahun 2025, dengan skema yang sama seperti tahun ini.
Mobil hybrid akan mendapat diskon PPnBM 3%, yang berarti pemerintah menanggung sebagian dari tarif pajak tersebut. Insentif ini mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
- Penulis :
- Sofian Faiq