
Pantau - Penjualan mobil listrik di Indonesia terus meningkat, namun masih ada calon pembeli yang ragu. Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani mengatakan ada tiga alasan utama mengapa mereka enggan beralih ke kendaraan listrik.
"Pembeli mobil pertama sering khawatir tentang resale value atau harga jual kembali," kata Agung dikutip seperti dalam keterangannya, Senin (20/1/2025).
Baca juga: Mobil Listrik 2025 Bebas PPnBM, Simak Aturan Terbaru Pemerintah
Agung menjelaskan bahwa kebanyakan konsumen Indonesia menganggap mobil sebagai aset yang suatu saat bisa dijual kembali jika diperlukan.
"Mereka lebih memilih mobil yang populer di masyarakat agar mudah dijual lagi, karena takut nilai jual kembali mobil listrik menurun,'' jelasnya.
Selain itu, calon pembeli juga khawatir tentang konsumsi daya mobil listrik. aktor ketiga adalah masalah perawatan yang dianggap lebih mahal.
"Ada anggapan bahwa mobil listrik lebih boros daripada mobil bensin, dan ini perlu edukasi lebih lanjut. Banyak yang takut biaya perawatan mobil listrik lebih tinggi," tuturnya.
Baca juga: Polemik Dunia Otomotif 2024: Dari 'Gugur' hingga Terbit dan Bergabung
Agung menegaskan bahwa industri otomotif perlu melakukan edukasi kepada konsumen untuk mengatasi kekhawatiran ini dalam beberapa tahun ke depan.
"Itulah tantangan kita ke depan," pungkasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq