
Pantau - BYD menunjukkan sinyal kuat akan membawa teknologi hybrid ke Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan di ajang diskusi Indonesia Center for Mobility Studies di JIExpo Kemayoran, Selasa (18/2).
“Kami hanya menunggu kalkulasi optimal apakah saatnya membawa PHEV. Kesiapan produk sudah ada,” kata Luther seperti dikutip dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).
Luther menjelaskan bahwa perusahaan sudah siap meluncurkan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) jika waktu yang tepat telah tiba.
Baca juga: Pengembangan Transportasi Hidrogen Tertahan Regulasi dan Harga
Selama ini kata Luther, BYD fokus pada pasar kendaraan listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV), meskipun perusahaan ini telah mengembangkan berbagai model hybrid di negara asalnya.
Secara global, BYD berada di garis depan dalam pengembangan New Energy Vehicle (NEV), yang mencakup teknologi PHEV, dan jika permintaan pasar meningkat, perusahaan tidak menutup kemungkinan membawa mobil PHEV ke Indonesia.
Potensi ini semakin diperkuat dengan adanya insentif pemerintah untuk mobil hybrid, selain BEV. Luther mengaku, insentif tersebut sangat positif untuk perkembangan pasar.
Baca juga: Tantangan dan Peluang Industri Otomotif Indonesia di 2025
“Insentif hybrid sangat baik, ini hanya soal waktu dan pasar. Jika kami dapat menghadirkan PHEV yang terjangkau, pasti lebih efektif,” ujarnya.
Ia menekankan, insentif hybrid bukan bertujuan mengalihkan pasar BEV, melainkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di daerah yang belum memiliki infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik.
“Kondisi demografi Indonesia di beberapa daerah masih menjadi tantangan. Insentif ini untuk mengakomodasi kebutuhan, bukan mengalihkan pasar,” pungkasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq