
Pantau - Kelangkaan stok BBM swasta yang terjadi pada Januari 2025 disebabkan oleh masalah izin impor yang terlambat dikeluarkan oleh Kementerian ESDM. Shell Indonesia mengungkapkan bahwa keterlambatan ini berada di luar kendali mereka.
"Keterlambatan ini karena adanya hambatan dari sisi supply, yang memang berada di luar kendali kami," kata Presiden Direktur Shell Indonesia, Ingrid Siburian dikutip seperti dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).
Hal itu disampaikan Ingrid dalam rapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (26/2) kemarin di Jakarta.
Baca juga: Bahlil Tegaskan Pemerintah Bukan Biang Kerok BBM Shell Kosong: Izin Impornya Sudah Diberikan!
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa izin impor untuk tahun 2025 baru diterbitkan pada Januari 2025, padahal permohonan sudah diajukan pada September 2024.
"Keterlambatan ini karena adanya hambatan dari sisi supply, yang memang berada di luar kendali kami,"
Menurut Ingrid, kelangkaan stok ini terjadi karena sekitar 25 perssen SPBU Shell kehabisan pasokan BBM saat persetujuan impor baru keluar.
"Begitu izin impor terbit, stok BBM perlahan pulih, namun distribusinya membutuhkan waktu hampir 20 hari," tuturnya.
Baca juga: Stok BBM di SPBU Shell Langka, Ada Apa?
Selain Shell, PT Aneka Petroindo Raya (bp-AKR) juga mengalami hal serupa, khususnya pada produk BBM BP 92 dan BP Ultimate (RON 95).
"Pada Januari dan Februari, beberapa SPBU kami tidak dapat melayani BBM secara lengkap karena keterbatasan stok," ujar Presdir PT Aneka Petroindo Raya, Vanda Laura, dalam rapat yang sama.
Vanda menegaskan bahwa kendala stok ini memerlukan waktu, dan kini sudah kembali normal.
“Memang proses pengadaan BBM memerlukan waktu, tetapi kini jaringan SPBU kami beroperasi dengan normal,” pungkasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq