
Pantau Haji - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bangka, menyatakan seorang calon haji bernama Umiyana (40) asal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) meninggal dunia di rumah sakit Siti Fatimah Palembang, Sabtu (18/5) pukul 14:40 WIB."Umiyana merupakan salah satu calon haji asal Kecamatan Mendo Barat, masuk dalam kelompok terbang 05 PLM, yang diberangkatkan dari asrama haji Kota Pangkalpinang ke embarkasi Palembang, Jumat (17/5) pukul 14:00 WIB dan akan melanjutkan ke Madinah," kata Panitia Pemberangkatan Jemaah Kemenag Bangka, Gazali, dikutip Minggu (19/5/2024).
Saat sampai di embarkasi Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang atau saat menunggu jadwal keberangkatan ke Madinah, yang bersangkutan langsung drop dan kemudian di bawa ke rumah sakit Siti Fatimah Palembang.
"Pukul 14:40 WIB, meninggal di rumah sakit itu dan di pulangkan ke Mendo Barat melalui jalur angkutan kapal penyeberangan Tanjung Api Api Palembang," ujarnya.
Umiyana berangkat menunaikan ibadah haji bersama suaminya yang saat ini sudah tiba di Madinah. Gazali mengatakan Umiyana sebelum diberangkatkan dinyatakan sehat oleh tim kesehatan sesuai dengan standar pelayanan haji.
"Tim kesehatan memeriksa kesehatan seluruh jemaah calon haji saat masih di asrama haji Kota Pangkalpinang untuk memastikan kondisi kesehatan seluruh jemaah," jelasnya.
Ia mengingatkan seluruh jemaah calon haji terutama asal Kabupaten Bangka, supaya benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan saat di Tanah Suci.
"Segera melapor ke petugas pendamping atau langsung ke tenaga medis jika mengalami gangguan kesehatan," katanya.
Berdasarkan data jumlah jemaah calon haji kloter 05 PLM sebanyak 450 orang, terdiri atas 154 orang dari Kabupaten Bangka, 149 dari Bangka Tengah, 132 asal Bangka Selatan dan enam orang asal Bangka Barat.
Kemudian didampingi tiga orang petugas haji daerah (PHD), Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) satu orang dan petugas kloter lima orang.
Sebagai informasi, rencananya jenazah Umiyana akan dibawa pada hari yang sama ke Babel melalui Pelabuhan Tanjung Api-api. Lantaran meninggal di embarkasi, almarhumah akan dibadalhajikan.
“Pemerintah menyiapkan program badal haji di setiap operasional penyelenggaraan ibadah haji. Program ini menjadi bagian dari layanan yang disiapkan bagi jamaah yang memenuhi kriteria," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumsel, Armet Dachil.
Ada tiga kelompok jamaah yang dibadalhajikan. Pertama, anggota jamaah yang meninggal dunia di asrama haji embarkasi atau embarkasi antara saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah. Kedua, anggota jamaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan dan ketiga, anggota jamaah yang mengalami gangguan jiwa.
Sumber: Antara
- Penulis :
- Firdha Riris






