Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Mudik

Pelabuhan Wika Beton Jadi Solusi Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025 di Bakauheni

Oleh Pantau Community
SHARE   :

Pelabuhan Wika Beton Jadi Solusi Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025 di Bakauheni
Foto: Pelabuhan Wika Beton bantu atasi kemacetan arus balik Lebaran di Bakauheni.

Pantau - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyatakan bahwa pengaktifan Pelabuhan Wika Beton berhasil membantu mengurai kemacetan parah di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, saat arus balik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

Menurut Dody, lonjakan kendaraan memang sempat terjadi di Bakauheni pada Sabtu malam (5/4/2025), namun berkat dibukanya akses pelabuhan alternatif menuju Jakarta melalui Wika Beton, kepadatan berhasil dikendalikan.

Kementerian Pekerjaan Umum juga turut serta menyediakan sejumlah infrastruktur penting untuk mendukung operasional Pelabuhan Wika Beton.

Pengaktifan pelabuhan alternatif ini dimulai pada Sabtu malam dan diapresiasi oleh Dody sebagai langkah yang tepat dalam mendukung kelancaran arus balik.

Sebagian besar kendaraan berhasil dialihkan ke Pelabuhan Wika Beton, sehingga antrean di Bakauheni menjadi lebih terkendali dan lalu lintas terurai lebih baik.

Dody menyebut bahwa arus balik tahun ini lebih tertata dibandingkan tahun sebelumnya dan berharap kondisi tersebut terus terjaga hingga masa cuti bersama berakhir.

Langkah Terpadu Polda Lampung dan Kementerian Perhubungan

Sebelumnya, Polda Lampung telah mengaktifkan Pelabuhan Wika Beton sebagai jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan yang terjadi pada Sabtu malam (5/4/2025) di Pelabuhan Bakauheni.

Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika menjelaskan bahwa terjadi lonjakan signifikan jumlah kendaraan yang masuk ke Bakauheni dibandingkan hari sebelumnya.

Menanggapi hal tersebut, Polda Lampung bersama instansi terkait segera menerapkan strategi pengalihan kendaraan menuju jalur Wika Beton–Ciwandan, Banten, khususnya di malam hari.

Pengoperasian pelabuhan alternatif seperti Wika Beton dan Ciwandan ini terbukti efektif dalam mendistribusikan kendaraan secara lebih merata.

Menurut Helmy Santika, "Antrean yang semula mencapai 1,3 kilometer kini dapat ditekan hingga hanya 200 meter di sekitar pintu masuk pelabuhan utama."

Selain itu, penumpang yang sudah berada di kantong-kantong parkir dermaga telah dipersiapkan dengan sistem mirip boarding pesawat, tinggal menunggu giliran naik kapal sesuai kapasitas.

Penulis :
Pantau Community