
Pantau - Peningkatan literasi politik di masyarakat sangat diperlukan untuk membendung sejumlah informasi hoaks yang bertebaran di dunia maya.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Adinda Tenriangke Muchtar dalam deklarasi koalisi masyarakat sipil untuk mewujudkan kampanye Pemilu edukatif, Senin (26/6/2023).
Adinda mengatakan, pasukan buzzer yang semakin merajalela di dunia maya tidak terlepas dari pasar yang muncul akibat pesatnya pengguna media sosial.
"Kita tidak bisa memungkiri, akun media sosial itu (buzzer) mempunyai pasar, seperti halnya lembaga survei. Tentu dengan tujuan politik dari kliennya," ujar Adinda kepada Pantau.com, Senin (26/6/2023).
Untuk menangkal penyebaran hoaks yang disebarkan para buzzer, ia berpendapat, perlu adanya peningkatan literasi politik kepada masyarakat, khususnya kaum muda sebagai mayoritas pengguna media sosial.
Menurutnya, apabila literasi politik meningkat, maka pengguna media sosial akan mampu berpikir kritis untuk mengkroscek kebenaran terlebih dahulu.
"Jadi itu akan mencegah jari mereka untuk menanggapi atau turut menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya," lanjutnya.
Adinda meyakini, kecerdasan politik yang semakin meningkat dari para pemilih juga akan mewujudkan pesta demokrasi yang berkualitas.
"Saya optimis apabila itu dilakukan bersama-sama, kita punya pemilih cerdas dan Pemilu yang berkualitas," tandasnya.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Adinda Tenriangke Muchtar dalam deklarasi koalisi masyarakat sipil untuk mewujudkan kampanye Pemilu edukatif, Senin (26/6/2023).
Adinda mengatakan, pasukan buzzer yang semakin merajalela di dunia maya tidak terlepas dari pasar yang muncul akibat pesatnya pengguna media sosial.
"Kita tidak bisa memungkiri, akun media sosial itu (buzzer) mempunyai pasar, seperti halnya lembaga survei. Tentu dengan tujuan politik dari kliennya," ujar Adinda kepada Pantau.com, Senin (26/6/2023).
Untuk menangkal penyebaran hoaks yang disebarkan para buzzer, ia berpendapat, perlu adanya peningkatan literasi politik kepada masyarakat, khususnya kaum muda sebagai mayoritas pengguna media sosial.
Menurutnya, apabila literasi politik meningkat, maka pengguna media sosial akan mampu berpikir kritis untuk mengkroscek kebenaran terlebih dahulu.
"Jadi itu akan mencegah jari mereka untuk menanggapi atau turut menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya," lanjutnya.
Adinda meyakini, kecerdasan politik yang semakin meningkat dari para pemilih juga akan mewujudkan pesta demokrasi yang berkualitas.
"Saya optimis apabila itu dilakukan bersama-sama, kita punya pemilih cerdas dan Pemilu yang berkualitas," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas