Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Ada 3 Operasi Polisi saat Tahapan Pemilu 2024, Apa Saja?

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ada 3 Operasi Polisi saat Tahapan Pemilu 2024, Apa Saja?
Foto: Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran saat rapat Komisi III DPR RI. (YouTube DPR RI)

Pantau - Polri menyelenggarakan 3 operasi pengamanan Pemilu 2024. Ketiganya sudah dijalankan sejak 19 Oktober 2023. Rencananya, 3 operasi tahapan Pemilu 2024 ini akan digelar hingga 21 Oktober 2024.

Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran saat rapat di Komisi II DPRI RI menyebut, 3 operasi tersebut sudah melalui tahapan evaluasi dari Pemilu 2019.

"Ada 3 operasi yang dijalankan oleh Polri mulai tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 21 Oktober 2024. Selama 222 hari," ujar Fadil Imran.

Fadil mengungkapkan, ketiga operasi tersebut dimlaui dari tanggal pendaftaran capres-cawapres, hingga pengucapan janji Presiden terpilih. Operasi pertama bernama Nusantara Cooling System.

"Mulai dari tahap pendaftaran capres dan cawapres, sampai dengan pengucapan sumpah janji Presiden dan Wakil Presiden," kata dia.

"Adapun 3 pengamanan Pemilu yang dilaksanakan Polri, pertama adalah operasi nusantara cooling system. Nusantara cooling system mendeteksi penyelidikan, pengamanan tertutup dan penggalangan intelijen dan penggalangan eskalasi pada potensi sampai dengan ambang gangguan," sambungnya.

Lalu, Fadil Imran menuturkan, ada Operasi Mantap Brata. Operasi tersebut untuk pengamanan ambang gangguan dan gangguan nyata dalam Pemilu 2024.

"Kedua operasi Mantap Brata, Operasi Mantap Brata adalah operasi pengamanan ambang gangguan dan gangguan nyata dalam Pemilu serentak tahun 2023-2024," tuturnya.

Ketiga adalah Operasi Kontingensi Aman Nusa 1, 2, dan 3. Operasi itu bertujuan untuk penanganan gangguan nyata yang disebabkan beberapa kejadian.

"Dan yang ketiga adalah operasi kontingensi aman nusa 1, 2, dan 3. Penanganan operasi kontingensi ini bertujuan kepada penanganan gangguan nyata yang bersifat kontingensi yang disebabkan oleh konflik sosial bencana alam dan terorisme," sebutnya.

Penulis :
Khalied Malvino