
Pantau - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI buka suara soal format debat bermula dari kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) yang mengusulkan capres-cawapres wajib hadir.
"Dalam rapat itu kan dinamis. Orang rapat itu kan bisa menyampaikan pendapatnya," kata Ketua Divisi Teknis KPU RI, Idham Holik kepada wartawan, Selasa (5/12/2023).
Idham menuturkan, KPU tak melarang siapapun memberi masukan soal format debat. Namun, KPU berpegang teguh dan mandiri saat memutuskan format debat Pilpres 2024.
"Tapi yang jelas KPU itu dalam mengambil keputusan harus bersikap mandiri. Dalam pedoman teknis, jelas, tim kampanye bisa menyampaikan masukan dan tanggapan," jelasnya.
Idham lalu merespons perdebatan Timnas AMIN dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lantaran saling menyalahkan soal format debat. Idham bilang, perdebatan dalam demokrasi adalah hal lumrah.
"Perdebatan di dalam demokrasi itu hal biasa, nggak usah kita anggap ini terlalu meruncing, tidak usah. Demokrasi kita ini adalah demokrasi Pancasila yang semua itu dapat dikomunikasikan dalam kerangka musyawarah. Itulah mengapa KPU mengatakan rapat koordinasi," tuturnya.
Timnas AMIN sebelumnya menyinggung terkait format debat cawapres. Co-kapten Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh menyebut, pihaknya mengusulkan ide capres-cawapres wajib hadir dalam tiap rangkaian debat, bukan menghilangkan debat khusus cawapres.
"Dalam pertemuan FGD oleh KPU di 29 November 2023, Timnas AMIN menyampaikan ide awal dalam diskusi FGD tersebut bahwa sebaiknya dalam setiap agenda debat, pasangan calon capres-cawapres untuk selalu dihadirkan dalam seluruh rangkaian debat. Namun bukan menghilangkan debat cawapres," kata Nihayatul, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (3/12/2023).
Nihayatul mengungkapkan, FGD terkait format debat digelar di KPU, Rabu (29/11/2023). Dia mencatat usulan TPN Prabowo-Gibran soal format debat Pilpres hanya berupa pemaparan dan pendalaman visi-misi.
"Ini berarti format debat hanya melibatkan tanya-jawab antara paslon dengan moderator dan panelis, serta menghilangkan sanggahan antarpaslon secara keseluruhan. Menurut tim paslon 2, debat dengan model saling menanggapi antarpaslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing paslon," ucapnya
- Penulis :
- Khalied Malvino