
Pantau - Migrant CARE menanggapi pengiriman ribuan surat suara di Taiwan, yang mendahului jadwal seharusnya.
Direktur Migrant CARE Wahyu Susilo menilai, kejadian itu memperlihatkan bahwa penyelenggaraan Pemilu RI di luar negeri masih dilaksanakan dengan tidak profesional.
“Situasi dan kondisi ini juga memperlihatkan bahwa penyelenggara dan penyelenggaraan pemilu RI di luar negeri masih dilakukan secara asal-asalan, sembrono, dan tidak profesional,” kata Wahyu, Rabu (27/12/2023).
Wahyu mendesak agar KPU seharusnya memberi perhatian lebih serius untuk hal tersebut. Pasalnya, kejadian ini telah menimbulkan ketidakpastian bagi calon pemilih Pemilu RI di luar negeri.
Selain itu, Wahyu menganggap penjelasan KPU mengenai peredaran amplop berisi surat suara di Taipei masih sangat normatif dan prosedural.
Maka dari itu, ia menyatakan, pihaknya mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk turun tangan melakukan pengawasan pada kasus ini.
Menurutnya, kejadian itu jelas-jelas merupakan pelanggaran Pemilu karena bertindak mendahului jadwal yang telah ditetapkan.
“Penegakan hukum harus dilakukan untuk memulihkan kepercayaan calon pemilih Pemilu RI di luar negeri,” tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas