Pantau - Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC), Ahmad Khoirul Umam menilai debat ketiga Calon Presiden (Capres) 2024 ini semakin mempertegas pola relasi antar Capres. Capres Prabowo yang memiliki elektabilitas tertinggi dari dua Capres lainnya cenderung memilih strategi bertahan.
"Prabowo yang telah memiliki elektabilitas yang relatif lebih terkonsolidasi, tampil bertahan (defensive). Sedangkan Anies dan Ganjar terlihat kompak bersama-sama menyerang Prabowo, untuk mengejar ketertinggalan basis dukungan elektabilitas mereka," kata Umam kepada wartawan, Senin (8/1/2024).
Menurut Dosen Ilmu Politik & International Studies, Universitas Paramadina ini, wajar para Capres terutama Anies dan Ganjar berusaha mengambil simpati publik dengan cara menyerang lawan debatnya. Keduanya berharap dengan strategi itu, mampu mengerek elektabilitas yang berada di bawah Prabowo.
Namun demikian, jika serangan dilakukan secara berlebihan tentu bisa menjadi 'senjata makan tuan'.
"Dalam debat, serangan kepada lawan tentu sangat penting untuk menciptakan poin politik guna mendelegitimasi kredibilitas lawan. Namun di saat yang sama, jika serangan itu disampaikan berlebihan, hal itu bisa berpeluang memunculkan rasa simpati publik terhadap pihak yang mendapatkan hantaman bertubi-tubi. Karena itu, kuncinya terletak pada proporsionalitas serangan pada momentum serangan yang tepat," jelas Umam.
- Penulis :
- Fadly Zikry
