Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Ketum Golkar Ogah Jawab soal Serangan Personal ke Prabowo

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Ketum Golkar Ogah Jawab soal Serangan Personal ke Prabowo
Foto: Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan capres Prabowo Subianto. (Istimewa)

Pantau - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait debat ketiga Pilpres 2024 kurang substansi. Dia menilai, substansi dari tema yang dibahas ketiga capres terbatas.

"Nah kemarin substansi relatif terbatas yang terangkat, padahal kalau kita bicara isu geopolitik, hubungan luar negeri, kemudian juga pertahanan itu Indonesia kan banyak memimpin tapi tidak terekspose," kata Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Saat ditanya soal serangan personal yang dimaksud Jokowi, Airlangga enggan meresponsnya. Dia lalu bicara capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terbawa suasana debat yang kurang substantif.

Menko Perekonomian ini juga tak menjawab secara substantif lantaran pertanyaan dua capres lainnya, yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tak menyentuh substansial.

"Ya, balik lagi, kan, menjawab, kan, harus sesuai dengan apa yang dipertanyakan," katanya.

Dia pun menyarankan debat baiknya diformat ulang. Menurutnya, debat capres mestinya diformat lebih cerdas.

"Format yang lebih cerdas tentu disetujui," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menilai substansi visi capres-cawapres dalam debat ketiga Pilpres 2024 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam, substansi dan visinya tak terlihat.

"Ya yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak keliatan," kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

Dia menilai yang terlihat adalah justru saling menyerang antarpersonal, yang semestinya tidak terjadi.

"Yang keliatan justru saling menyerang, yang sebetulnya nggak apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, nggak apa," ujarnya.

Dia menekankan apabila debat sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat ketiga Pilpres 2024 terkait hubungan internasional, geopolitik, pertahanan dan lain-lain, maka debat dapat disebut kurang memberi pendidikan.

"Saya kira (jika menyerang personal), kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," jelasnya.

Menurut Jokowi, debat Pilpres 2024 perlu diformat lebih baik lagi, dengan adanya rambu-rambu, sehingga debat bisa lebih hidup.

"Saling menyerang nggak apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," tutur Jokowi.

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler