
Pantau - TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md membeberkan telah menemukan 400 dugaan pelanggaran Pemilu 2024. Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengungkapkan, dugaan pelanggaran Pemilu 2024 ini bersifat masih.
"Nah kalau pelanggaran itu dari data kita. Kita mengumpulkan sekira 400 pelanggaran. Tapi itu dari beberapa sumber. Siber society, dari media, dari Bawaslu dan dari hotline yang kita punya sendiri," kata Todung kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Selasa (6/2/2023).
Todung menuturkan, tak semua dugaan pelanggaran Pemilu yang diterima bisa diproses. Sedangkan sebagian besar yang diterima bisa diproses.
"Nah, apakah itu semua akan diproses? Tentu laporan yang masuk pada kita sebagian kita proses ada yang tidak. Tapi yang 40 ribu, itu bukan datang dari kami, 40 ribu itu datang dari satu organisasi jagapemilu. Nah mereka itu yang punya aplikasi, di mana kita bisa melihat jumlah pelanggaran itu," jelasnya.
Dari dugaan laporan pelanggaran Pemilu 2024 itu, tak satu pun aplikasi maupun organisasi bisa mendokumentasikan serta mencatat semuanya. Todung mengatakan, pelanggaran tersebut bersifat masif.
"Nah tapi saudara-saudara, saya harus mengatakan bahwa tidak ada satupun aplikasi atau prganisasi yang bisa mendokumentasikan atau mencatat semua pelanggaran yang ada. Oleh karena itu saya mengatakan pelanggaran itu sifatnya masif, cukup meluas, dan itu sulit untuk diketahui jumlah persisnya seperti apa. Itu angka-angka yang gelap sebenarnya, tapi indikasinya benar," tuturnya.
Todung menganggap dugaan politisasi bantuan sosial (bansos) hingga ketidaknetralan aparat sangat jelas. Menurutnya, banyak video yang beredar luas, namun jumlahnya masih tak nampak dalam banyaknya pelanggaran.
"Politisasi bansos sangat kasat mata. Ketidaknetralan aparat sangat kasat mata. Banyak video yang beredar pada hari ini. Jadi yang saya katakan angka yang gelap itu betul-betul angka yang gelap. Pelanggaran begitu banyak," ucapnya.
"Karena itu kita begitu concern begitu prihatin bisa nggak kita melewati ujian ini dalam pemilu dan pilpres ini. Itu alasan kami salah satu untuk datang ke Bawaslu pada hari ini," tutupnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino