
Pantau - Dua kelompok warga di Kabupaten Nduka, Papua Pegunungan, terlibat bentrok diduga karena salah satu kubu tersinggung buntut ancaman saat Pileg 2024. Akibatnya, satu orang tewas.
"Peristiwa dimulai saat tengah dilakukan perhitungan suara di Distrik Geselma dan pembagian suara untuk ketiga caleg telah disepakati," kata Kapolres Nduga, AKBP Vinsensius Jimmy Parapaga, melalui keterangannya, Sabtu (17/2/2024).
Adapun peristiwa yang terjadi tepatnya di Distrik Geselma, Nduga, pada Kamis (15/2) sekitar pukul 14.30 WIB, mulai memanas saat Kepala Distrik Geselma mendapat ancaman dari Kepala Dinas Bencana Alam Kabupaten Nduga. Namun, tidak disebutkan detail ancaman tersebut.
Kemudian kedua kelompok warga saling serang menggunakan senjata tajam (sajam) sehingga mengakibatkan satu orang tewas dan dua lainnya mengalami luka-luka.
"Situasi memanas ketika kepala Distrik mendapat ancaman dari kepala Dinas Bencana Alam, yang memicu keributan dan saling serang di antara kedua kubu," jelas Vinsensius.
"Ada tiga korban dalam peristiwa tersebut, dengan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka akibat terkena panah," lanjutnya.
Dalam kejadian ini aparat TNI dan Polri turun ke lokasi kejadian untuk melerai warga. Sayangnya, salah satu orang yang terluka karena terkena anak panah adalah anggota TNI bernama Serda Valen.
"Ada tiga korban dalam peristiwa tersebut, dengan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka akibat terkena panah," ucapnya.
Lebih lanjut, bentrokan dua kelompok warga ini karena perebutan suara caleg yang didukung masing-masing warga. Mengenai kasus ini pihaknya akan mengusutnya.
"Konflik tersebut merupakan buntut dari kesepakatan pembagian hak suara sistem noken calon legislatif yang melibatkan pertalian darah. Kami akan mengusut hal ini untuk memastikan semua pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini diberikan sanksi hukum yang sesuai," jelas Vinsensius.
- Penulis :
- Firdha Riris