
Pantau - Anggota Komisi III DPR RI, Hinca Pandjaitan meminta Polri untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang mungkin terjadi selama Pilkada serentak.
Hinca menekankan, potensi konflik saat Pilkada lebih tinggi dibandingkan dengan Pilpres atau Pileg 2024 lalu.
“Sesusah-susahnya penanganan pengamanan saat pilpres, lebih sulit pilkada," ujar Hinca kepada wartawan di Kalimantan Tengah, Selasa (16/7/2024).
Hinca mencontohkan, perbedaan pilihan bisa memicu konflik di tingkat perkampungan, bahkan di antara anggota keluarga dalam satu rumah.
Ia melanjutkan, intensitas ini berpotensi meningkat, tidak hanya menimbulkan perbedaan pendapat tetapi juga perkelahian.
"Apalagi berkaca dari Pilpres 2024 yang ada tiga paslon saja, membuat perbedaan pendapat di tengah masyarakat sengit. Bayangkan pilkada nanti, ada ratusan calon kepala daerah dengan tempat pemilihan yang berbeda-beda pula," bebernya.
Hinca menyampaikan, dengan serentaknya jadwal Pilkada, keterbatasan personil polisi menjadi tantangan yang perlu diantisipasi.
Ia mengingatkan bahwa sebelum Pilkada dilaksanakan serentak, antar unit di kabupaten/kota yang berbeda bisa saling mendukung. Namun, dengan Pilkada serentak, hal ini tidak bisa lagi dilakukan.
"Biasanya bisa diperbantukan dari kabupaten atau kota terdekat, sekarang sudah tidak bisa dengan pilkada serentak ini," kata Hinca.
Untuk itu, Hinca mengimbau agar kepolisian dapat memaksimalkan satuan personilnya dengan semangat saling membantu, mengingat tantangan besar dari Pilkada serentak.
"Sebab ini pilkada serentak, maka energinya harus dua kali lipat dari biasanya," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Khalied Malvino







