HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Cerita Bamsoet Airin Hampir Gagal Maju Pilgub Banten

Oleh Fadly Zikry
SHARE   :

Cerita Bamsoet Airin Hampir Gagal Maju Pilgub Banten
Foto: Bambang Soesatyo (dok Humas MPR)

Pantau - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sekaligus Waketum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) bercerita soal bakal cagub Banten Airin Rachmi Diany yang hampir gagal ikut Pilgub Banten.

Mulanya Bamsoet bercerita mengenai sejumlah hambatan yang dihadapi perempuan mulai dari dukungan keluarga hingga sistem politik hari ini ia nilai berbiaya tinggi. Tingginya angka survei Airin namun tidak mulus maju Pilgub bahkan hampir tidak bisa ikut Pilgub Banten.

Hal itu disampaikan Bamsoet dalam Rakernas Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) di Hotel Mangkuluhur, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2024).

Baca Juga: Golkar dan PDIP Mau Usung Airin-Ade Sumardi di Pilgub Banten 2024

"Memang persoalan lebih kepada persoalan rumah tangga masing-masing, lebih kepada persoalan isi tas masing-masing dan sistem politik yang kita pilih hari ini yang terjebak pada sistem demokrasi angka-angka sistem demokrasi transaksional NPWP, nomor piro wani piro," kata Bamsoet.

"Itu juga tercermin di pemilihan gubernur bupati walikota. Banyak juga, Airin misalnya itu luar biasa dari survei tinggi, tapi belakangan sulit mendapatkan dukungan dari yang lain, tapi alhamdulillah dapat Golkar dan PDIP, hampir saja tidak bisa nyalon," tambahnya.

Bamsoet mengatakan berbagai tantangan dan hambatan tersebut membuat perempuan enggan terjun ke dunia politik. Bahkan di Parlemen angka keterwakilan perempuan juga belum mencapai 30 persen meskipun sudah diatur dalam Undang-undang.

Baca Juga: Marshel Widianto Diusung Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel, Begini Tanggapan Airin

Menurutnya, perempuan perlu lebih banyak ikut di politik supaya bisa menghasilkan kebijakan yang pro kepada perempuan dan kesetaraan gender. Bamsoet juga mengingatkan konstitusi Indonesia tidak mengenal diskriminasi berbasis gender, karenanya ia berharap perempuan dapat terus berjuang di ranah politik.

"Sejak negara ini dididirkan tidak ada perlakuan perbedaan atas gender kita, karena setiap warga negara berhak dipilih dan memilih, artinya tidak ada mempersoalkan wanita atau laki laki. Tapi tetap semangat bahwa tidak ada yang bisa halangi kita untuk membangun bangsa ini," pungkasnya.

Penulis :
Fadly Zikry