Pantau - Bakal calon gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami warga miskin di berbagai wilayah Jawa Barat. Menurutnya, selama lebih dari 10 tahun berkeliling di Jawa Barat, ia telah memahami berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk akses kesehatan yang terbatas bagi keluarga miskin.
"Saya dari dulu tahu, Garut masalahnya apa, Sukabumi masalahnya apa, Cianjur masalahnya apa. Seluruh daerah saya sudah paham masalahnya apa. Nah kita hari ini berusaha menyelesaikan langsung, tidak harus menunggu menjabat,” ujar Dedi saat kegiatan KDM Menyapa di Karawang, Rabu (18/9/2024).
Dedi menyampaikan, atas persoalan yang sudah diketahui di setiap daerah di wilayah Jawa Barat, maka bukan waktunya belanja masalah di saat masa kampanye nanti.
"Jadi kalau orang lain masih belanja masalah, kalau saya kan sudah lebih dari 10 tahun keliling Jawa Barat, jadi saya sudah tahu masalah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat. Jadi saya gak akan belanja masalah lagi, sekarang mah tinggal eksekusi menyelesaikan masalah rakyat," katanya.
Baca Juga:
Demokrat Resmi Usung Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Maju Pilgub Jabar
Dedi memberikan contoh kasus seorang ibu yang mengidap kanker dan harus bolak-balik dari daerahnya ke Jakarta untuk menjalani pengobatan, di tengah kondisi ekonomi yang sulit setelah suaminya meninggal. Menurutnya, masalah seperti ini terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat dan memerlukan solusi yang lebih baik.
"Seluruh aspek keuangan mulai dari bantuan perorangan, lembaga, maupun pajak yang diakumulasikan dalam APBD jika dibelanjakan secara tepat, saya yakin swasta pun bakal ikut membantu pemerintah mengatasi masalah kemiskinan seperti ini," tambahnya.
Jika terpilih menjadi gubernur Jawa Barat, Dedi berjanji akan fokus pada penyelesaian masalah kesehatan warga pada tiga tahun pertama masa kepemimpinannya. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah meningkatkan layanan rumah sakit kabupaten/kota agar bisa menangani penyakit berat seperti kanker dan gagal ginjal, sehingga warga tidak perlu lagi pergi ke Jakarta atau Bandung untuk mendapatkan perawatan.
"Seperti cuci darah atau mengobati kanker kan sekarang harus berobat ke Bandung atau Jakarta. Seharusnya ini bisa di rumah sakit kabupaten/kota. Jadi ke depan rumah sakit di kabupaten/kota bakal diberdayakan, termasuk disediakan dokter spesialis," tutup Dedi
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
