Pantau Flash
HOME  ⁄  Pantau Ramadhan

Ternyata Melewatkan Makan Sahur akan Membuat Tubuh Lebih Gampang Sakit

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Ternyata Melewatkan Makan Sahur akan Membuat Tubuh Lebih Gampang Sakit
Foto: Foto: Ilustrasi makanan (Pexels)

Pantau - Melewatkan makan sahur di saat puasa diketahui dapat membuat tubuh jadi gampang sakit karena imunitas atau daya tahan tubuh yang berkurang. Hal ini disampaikan oleh Dietisien (ahli gizi) Instalasi Gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Triyani Kresnawan seperti dilansir ANTARA.

"Efek dari melewatkan makan sahur selain memecah kandungan lemak namun juga dapat memecah zat penting yaitu protein dalam tubuh sehingga bisa menurunkan imunitas," katanya.

Ia mengatakan bahwa pada dasarnya berpuasa memang memiliki kemungkinan besar untuk membakar lemak sebagai cadangan energi karena tubuh membutuhkan kalori untuk beraktivitas.

Akan tetapi bila sering melewatkan makan sahur, maka dapat berakibat buruk dalam jangka waktu yang lama.

"Tidak hanya menghancurkan lemak, melainkan juga protein dan kalau terus terjadi maka berat badan turun, kemudian imunitas juga menurun karena daya tahan tubuh berkurang," ujarnya.

Baca juga:

Pengolahan Makanan Perlu Diperhatikan Selama Puasa, Menurut Ahli Gizi
Hidung Mimisan, Puasa Ramadan Tetap Sah atau Batal? Ini Dalil dan Penjelasan Lengkapnya!

Sementara itu,  seseorang yang mengganti waktu sahur dengan makan di tengah malam sebelum tidur juga tidak dianjurkan karena durasi antara makan malam hingga waktu berbuka akan menjadi lebih lama.

Meskipun cara tersebut juga bisa memenuhi kebutuhan gizi tubuh saat berpuasa, namun pola makan yang diterapkan kurang tepat dan tidak dianjurkan. Karena waktu yang paling baik untuk makan sahur ialah mendekati imsak.

Selain itu, saat berbuka ada baiknya disegerakan dengan memakan makanan ringan terlebih dahulu, dan dilanjutkan makan makanan utama setelahnya.

Juga disarankan agar asupan gizi harus tetap dijaga seimbang saat bulan puasa yang membuat jadwal makan menjadi dua kali sehari.

Triyani mengatakan bahwa asupan makanan saat berbuka harus memenuhi 50 persen kebutuhan energi dalam sehari, 10 persen kebutuhan energi setelah tarawih dalam bentuk makanan ringan, dan 40 persen asupan makanan saat sahur.

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Sofian Faiq