
Pantau - Mantan bassist band Naif, Emil, berbagi cerita tentang momen Ramadan dan kenangannya terhadap kampung halaman di Karangasem, Bali. Meskipun lahir dan besar di Jakarta, Emil memiliki darah Bali dari sang ayah yang berasal dari Karanglangko, Karangasem. Setiap kali pulang kampung, ia selalu merasakan ketenangan dan kebersamaan yang khas, terutama di bulan suci Ramadan.
Kampung Halaman Sebagai Tempat Healing

Bagi Emil, Ramadan di kampung halaman memiliki kesan tersendiri. "Puasa di kampung enak karena kebersamaannya. Makanannya juga mantap-mantap dari Karangasem," ujarnya saat diwawancarai tim. pantau.com. Selain itu, lingkungan di Amlapura, Karangasem, yang lebih tenang dibandingkan Jakarta, menjadi alasan mengapa ia selalu menyempatkan diri pulang ke Bali, meskipun hanya sehari.
"Setiap pulang kampung, rasanya seperti healing. Meskipun liburnya cuma sehari, pasti disempatkan pulang ke Karangasem," tambahnya. Salah satu hal yang paling dirindukan Emil dari Bali adalah keluarganya serta jajanan khas, seperti jaje.
Baca juga: Emil Eks Naif: Betapa Lemahnya Kita
Tak hanya bagi dirinya sendiri, Emil juga berusaha memperkenalkan kampung halaman kepada anak-anaknya. Ia kerap mengajak mereka pulang ke Karangasem agar lebih mengenal budaya dan asal-usul keluarga mereka. "Anak-anak sering diajak pulang kampung juga, biar mereka tahu kampung halaman kakeknya," ungkapnya.
Salah satu hal yang menurutnya membedakan Bali dengan Jakarta adalah lingkungannya yang lebih alami dan terjaga. "Di Bali banyak pabrik, jadi saat pesawat mendarat, hawanya sudah beda. Langitnya lebih bersih dan benar-benar menjaga alam banget," jelas Emil.
Kenangan Ramadan Bersama Naif

Saat masih aktif di Naif, Ramadan menjadi bulan yang penuh tantangan. Emil mengakui bahwa menjalani tur Ramadan sambil berpuasa cukup berat. "Dulu tur Ramadan itu ancur-ancuran karena kita menggabungkan tur dan puasa. Jadi, benar-benar bisa tahu seberapa kuat iman kita. Alhamdulillah, sekarang sudah lepas dari itu," katanya sambil tertawa. Meski begitu, ia mengakui ada kemungkinan puasanya bisa jebol karena aktivitas yang cukup padat. "Iya, bisa aja jebol. Lumayan berat juga, makanya kalau bisa Ramadan mending tenang-tenang aja di rumah."
Kini, setelah tak lagi bersama Naif, Emil lebih menikmati Ramadan dengan suasana yang lebih tenang. "Naif seringan ngumpul aja buat buka bareng," ujarnya.
Baca juga: Fokus di Bisnis, Emil Putuskan Keluar dari Naif Sejak 2020 Lalu
Meski Naif telah bubar, hubungan Emil dengan para personel lainnya masih terjalin baik. Ia masih sering berkomunikasi, terutama dengan Pepeng. "Masih, lumayan intens komunikasi sama Pepeng. Kadang juga main ke kantornya," ungkapnya.
Terkait kesibukan Pepeng saat ini, Emil menjelaskan bahwa rekannya itu masih aktif di dunia kreatif, terutama di bidang publishing dan Komik.
Kesibukan Emil Saat Ini
Setelah tidak lagi bersama Naif, Emil kini lebih fokus pada bisnis kuliner. Namun, bukan dalam bentuk kafe atau restoran, melainkan food service yang lebih mengkhususkan diri pada event-event besar seperti pernikahan. Selain itu, ia juga lebih banyak bekerja dari rumah dan mengatur rencana-rencana ke depan.

"Hari-hari kayak gini aja, kerjaan lebih banyak remote dari rumah. Lebih banyak di rumah ngomongin rencana-rencana," ungkapnya.
Saat ditanya soal bisnis sepatu yang pernah ia jalankan, Emil mengakui bahwa ada kendala dalam proses produksi. "Subcon emang lambat banget karena di tengah kita membangun subcon, tiba-tiba kita harus membangun manufakturnya. Akhirnya manufaktur kita nerima brand lain dan keteteran karena jumlah orangnya nggak banyak," jelasnya.

Rencana Ramadan Tahun Ini
Untuk Ramadan tahun ini, Emil berencana untuk kembali pulang ke kampung halamannya di Bali. Salah satu makanan khas yang selalu dirindukannya dari Karangasem adalah mesere, yang bisa dibuat dengan daging atau ayam. "Mesere itu pakai sere, sere itu terasi. Rasanya khas banget dan selalu dikangenin," katanya.
Emil berharap bisa menjalani Ramadan dengan lebih tenang dan khusyuk tahun ini, sambil tetap menikmati momen bersama keluarga dan menjalankan bisnisnya. "Kalau bisa Ramadan tenang-tenang aja di rumah, sih. Tapi tetap ada rencana pulang kampung," pungkasnya.
- Penulis :
- Latisha Asharani