Pantau Flash
HOME  ⁄  Pertambangan

Menteri ESDM Kaji Pembukaan Kembali Tambang Freeport yang Tidak Terdampak Longsor

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Menteri ESDM Kaji Pembukaan Kembali Tambang Freeport yang Tidak Terdampak Longsor
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi keterangan ketika ditemui setelah melantik anggota Komite BPH Migas, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 10/11/2025 (sumber: ANTARA/Putu Indah Savitri)

Pantau - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan sedang mengevaluasi kemungkinan pembukaan kembali tambang PT Freeport Indonesia yang tidak terdampak longsor, menyusul insiden longsor lumpur bijih basah di Grasberg Block Cave (GBC), Papua Tengah, pada 8 September 2025.

Evaluasi Bertahap dan Pertimbangan Menyeluruh

Bahlil menjelaskan terdapat bagian tambang yang tidak berkaitan langsung dengan area terdampak longsor dan kini sedang dianalisis untuk melihat potensi pengoperasian kembali.

Evaluasi tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan dampak penghentian produksi terhadap penerimaan negara, pendapatan daerah, kesejahteraan karyawan, serta keberlangsungan operasi smelter Freeport di Gresik.

"Kalau kami beri target waktu, kemudian kerjanya nggak benar, nanti bahaya karena ini nyawa," ungkapnya terkait alasan belum ditetapkannya batas waktu evaluasi.

Bahlil menambahkan bahwa timnya masih berada di lokasi dan belum memberikan laporan lengkap.

Permohonan Pengoperasian Kembali dan Dampak pada Smelter

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Tri Winarno mengungkapkan bahwa PT Freeport Indonesia telah mengajukan permohonan untuk mengoperasikan area tambang yang tidak terdampak.

"Sudah (mengajukan), tapi mitigasinya seperti apa, itu yang kami mau tahu," ia mengungkapkan.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyatakan bahwa smelter Freeport di Gresik tidak beroperasi karena terhentinya pasokan konsentrat akibat penghentian kegiatan tambang.

“Mudah-mudahan kami bisa segera beroperasi walaupun tidak dalam kapasitas penuh, supaya bisa ada konsentrat yang kami produksi untuk dikirim ke smelter-smelter,” ungkap Tony.

Tambang Freeport berhenti beroperasi sejak 8 September 2025 akibat longsor dan fokus penuh diarahkan pada proses evakuasi tujuh pekerja yang terjebak, yang berhasil diselesaikan pada 6 Oktober 2025.

Freeport kini memusatkan perhatian pada upaya restorasi tambang dan sedang menghitung dampak penghentian operasi terhadap realisasi produksi tahunan.

Penulis :
Shila Glorya
Editor :
Shila Glorya