Pantau - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto percaya diri jika diminta kadernya untuk kembali maju di Pilpres 2024. Padahal diketahui Prabowo sudah dua kali gagal mencalonkan Presiden, dan keduanya pun kalah dari Presiden Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019.
Prabowo menyebutkan bahwa akan ada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimna) pada 12 dan 13 Agustus 2022. Dalam Rapimnas ini, pada kader akan dimintai kesediaannya untuk Prabowo maju di Pilpres 2024. Lalu apa respons Prabowo?
"Ya kita lihat hasil Rapimnas, tapi kalau memang saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi kepada rakyat intinya harus saya terima dengan baik," ujar Prabowo di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).
Prabowo mengaku masih menanti hasil keputusan Rapimnas nanti. Pasalnya, Partai Gerindra bakal berkoalisi dengan PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Hubungan kedua partai sebelumnya memang sudah terjalin mesra.
"Ya tanggal 12 akan ada Rapimnas Gerindra ya kemudian nanti kita tunggu hasil Rapimnas gimana. Baru nanti tanggal 13 kita Insya Allah kalau lancar semua baru kita adakan pertemuan bersama," kata Prabowo.
NasDem dan Gerindra saling sindir
Direktur Eksekutif Voters of Indonesia (VoI) AB Solissa merespons polemik yang melibatkan kader Partai Nasdem Zulfan Lindan dan Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Menurutnya, interpretasi Zulfan terkait pesan ‘kita sudah tua’ Ketua Umum NasDem Surya Paloh kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto adalah kritik Paloh terhadap ambisi Prabowo yang ingin kembali maju di Pilpres 2024.
“Interpretasi Zulfan itu terkait pesan Surya Paloh agar Prabowo tak usah maju lagi (di Pilpres). Berikan kesempatan bagi yang muda-muda. Ini bagian dari kritik Surya Paloh terhadap ambisi Prabowo yang ngotot ingin maju terus sebagai capres meskipun sudah tiga kali kalah di Pemilu,” tuturnya saat diwawancarai Pantau.com, Kamis (21/7/2022).
Kendati demikian, ia menyatakan bahwa perlu dikroscek lagi pernyataan Zulfan saat menjadi narasumber di acara ‘Total Politik’ pada Minggu (17/7/2022).
“Perlu dikroscek kembali apakah betul yang dibilang Surya Paloh ke Prabowo seperti itu? Mengingat sudah dibantah langsung oleh Prabowo lewat juru bicaranya Dahnil Anzar Simanjuntak,” lanjutnya.
AB Solissa mengatakan, terlepas dari spekulasi yang berkembang, ada betul juga kesimpulan Zulfan dalam menginterpretasi pesan ‘kita sudah tua’ Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat menjamu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kantornya Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat.
“Prabowo sudah seharusnya legowo memberikan kesempatan kepada kandidat lain, terutama yang muda-muda untuk maju sebagai Capres mengingat Prabowo sudah tiga kali ikut kontestasi Pilpres dan semuanya berakhir dengan kekalahan,” katanya.
AB Solissa menambahkan, publik sudah jenuh dengan kandidat yang itu-itu saja. Prabowo, lanjut Solissa, sudah semestinya meletakkan ambisinya untuk membangun regenerasi kepemimpinan dengan memberikan kesempatan pada generasi muda.
“Berikan kesempatan bagi yang muda-muda untuk berkompetisi di Pemilu 2024 dan mengambil positioning sebagai king maker ketimbang memaksakan diri untuk maju Capres,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, politisi senior Partai NasDem, Zulfan Lindan mengungkapkan, pesan ‘kita sudah tua’ Ketum NasDem Surya Paloh ke Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai pernyataan tercuap secara implisit.
“Artinya tidak se-eksplisit itu. Ini kan politik, tidak usah eksplisit seperti itu bahasanya. Tetapi orang-orang itu kan bisa menangkap bahwa kira-kira siapa yang paling pantas untuk diusulkan menjadi calon presiden,” kata Zulfan, Rabu (20/7/2022).
“Tidak spesifik jangan pilih Prabowo, ya nggak ada (ucapan seperti itu),” lanjutnya.
Zulfan menyebut, pesan tersebut tersirat secara privat. Penyampaian Paloh ini sudah terdengar di internal partainya.
Prabowo menyebutkan bahwa akan ada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimna) pada 12 dan 13 Agustus 2022. Dalam Rapimnas ini, pada kader akan dimintai kesediaannya untuk Prabowo maju di Pilpres 2024. Lalu apa respons Prabowo?
"Ya kita lihat hasil Rapimnas, tapi kalau memang saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi kepada rakyat intinya harus saya terima dengan baik," ujar Prabowo di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).
Prabowo mengaku masih menanti hasil keputusan Rapimnas nanti. Pasalnya, Partai Gerindra bakal berkoalisi dengan PKB yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Hubungan kedua partai sebelumnya memang sudah terjalin mesra.
"Ya tanggal 12 akan ada Rapimnas Gerindra ya kemudian nanti kita tunggu hasil Rapimnas gimana. Baru nanti tanggal 13 kita Insya Allah kalau lancar semua baru kita adakan pertemuan bersama," kata Prabowo.
NasDem dan Gerindra saling sindir
Direktur Eksekutif Voters of Indonesia (VoI) AB Solissa merespons polemik yang melibatkan kader Partai Nasdem Zulfan Lindan dan Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Menurutnya, interpretasi Zulfan terkait pesan ‘kita sudah tua’ Ketua Umum NasDem Surya Paloh kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto adalah kritik Paloh terhadap ambisi Prabowo yang ingin kembali maju di Pilpres 2024.
“Interpretasi Zulfan itu terkait pesan Surya Paloh agar Prabowo tak usah maju lagi (di Pilpres). Berikan kesempatan bagi yang muda-muda. Ini bagian dari kritik Surya Paloh terhadap ambisi Prabowo yang ngotot ingin maju terus sebagai capres meskipun sudah tiga kali kalah di Pemilu,” tuturnya saat diwawancarai Pantau.com, Kamis (21/7/2022).
Kendati demikian, ia menyatakan bahwa perlu dikroscek lagi pernyataan Zulfan saat menjadi narasumber di acara ‘Total Politik’ pada Minggu (17/7/2022).
“Perlu dikroscek kembali apakah betul yang dibilang Surya Paloh ke Prabowo seperti itu? Mengingat sudah dibantah langsung oleh Prabowo lewat juru bicaranya Dahnil Anzar Simanjuntak,” lanjutnya.
AB Solissa mengatakan, terlepas dari spekulasi yang berkembang, ada betul juga kesimpulan Zulfan dalam menginterpretasi pesan ‘kita sudah tua’ Ketua Umum NasDem Surya Paloh saat menjamu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kantornya Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat.
“Prabowo sudah seharusnya legowo memberikan kesempatan kepada kandidat lain, terutama yang muda-muda untuk maju sebagai Capres mengingat Prabowo sudah tiga kali ikut kontestasi Pilpres dan semuanya berakhir dengan kekalahan,” katanya.
AB Solissa menambahkan, publik sudah jenuh dengan kandidat yang itu-itu saja. Prabowo, lanjut Solissa, sudah semestinya meletakkan ambisinya untuk membangun regenerasi kepemimpinan dengan memberikan kesempatan pada generasi muda.
“Berikan kesempatan bagi yang muda-muda untuk berkompetisi di Pemilu 2024 dan mengambil positioning sebagai king maker ketimbang memaksakan diri untuk maju Capres,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, politisi senior Partai NasDem, Zulfan Lindan mengungkapkan, pesan ‘kita sudah tua’ Ketum NasDem Surya Paloh ke Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai pernyataan tercuap secara implisit.
“Artinya tidak se-eksplisit itu. Ini kan politik, tidak usah eksplisit seperti itu bahasanya. Tetapi orang-orang itu kan bisa menangkap bahwa kira-kira siapa yang paling pantas untuk diusulkan menjadi calon presiden,” kata Zulfan, Rabu (20/7/2022).
“Tidak spesifik jangan pilih Prabowo, ya nggak ada (ucapan seperti itu),” lanjutnya.
Zulfan menyebut, pesan tersebut tersirat secara privat. Penyampaian Paloh ini sudah terdengar di internal partainya.
- Penulis :
- khaliedmalvino
