
Pantau - Beberapa kader Partai NasDem mundur setelah Ketua Umum Surya Paloh mengumumkan Anies Baswedan maju capres 2024. Selain Niluh Djelantik, Anak Agung Ngurah Panji Astika juga memutuskan angkat kaki dari partai tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem Niluh Djelantik menyatakan mundur dari keanggotaan partai. Pengunduran diri ini seiring NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
“Selamat tinggal NasDem. Pengumuman resmi menyusul. NILUH DJELANTIK,” cuit Niluh di laman Twitter-nya seperti dilihat Pantau.com Senin (3/10/2022).
Niluh mengaku konsisten berjuang untuk rakyat dengan atau tanpa partai politik. Ia menyatakan sikap dan integritas yang jelas.
“Sikapku tegas. Integritasku jelas. Terimakasih atas support kesayangan yang setia menemaniku,” ujarnya.
"Anies Baswedan berada di seberang kami, kami tidak ada masalah dengan beliau pribadi, karena pada saat beliau jadi jubir capres Pak Jokowi itu kami menyambut dengan sangat baik. Kami percaya beliau membawa pesan yang baik untuk negara ini, hingga dilantik jadi menteri, siapapun pilihan Pak Jokowi kami support," kata Niluh kepada wartawan, Selasa (4/10/2022).
Tak hanya Niluh, Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif DPW NasDem Bali, Anak Agung Ngurah Panju Astika juga ikut mundur. Sama halnya dengan Niluh, Panji Astika juga mengundurkan diri ihwal pencapresan Anies Baswedan.
"Sudah tidak cocok. Daripada nanti di dalam tidak cocok, lebih baik saya keluar," kata pria yang juga mantan calon bupati Tabanan.
Eks Ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) NasDem Sulawesi Utara (Sulut) Fredriek 'Didi Roa' Lumalante juga angkat kaki dari Partai NasDem.
"Saya dengan Niluh di Bali, kami bercerita. Saya kan tidak terlalu suka ke Anies, jadi keluar saja. Sebagai kader saya mundur," ujarnya.
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPW Partai NasDem, Ali Masnyur HD menuturkan, ada dua kader di Semarang yang mengundurkan diri belum lama ini. Namun ia menyangkal jika mundurnya dua kader tersebut perihal deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"Bukan (karena deklarasi Anies capres), itu hanya framing saja, framing ya," katanya Ali Mansyur, kemarin.
Menyikapi beberapa kader mundur ini, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menghormati keputusan dan sikap masing-masing. Willy menyebutkan, selain ada kader yang keluar, ada pula yang berbondong-bondong masuk Parta NasDe.
"Banyak juga yang berbondong bondong masuk NasDem. Jadi ada yang keluar ada juga yang masuk. Saya kira hal demikian ini biasa dalam dinamika menjelang Pemilu dan Pilpres," ujarnya.
Namun, Willy memastikan keputusan NasDem mengusung Anies sudah bulat. Sejak terpilih tiga nama menjadi satu nama, hal itu disebut hasil ijtihad Surya Paloh sebagai ketua umum NasDem.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem Niluh Djelantik menyatakan mundur dari keanggotaan partai. Pengunduran diri ini seiring NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
“Selamat tinggal NasDem. Pengumuman resmi menyusul. NILUH DJELANTIK,” cuit Niluh di laman Twitter-nya seperti dilihat Pantau.com Senin (3/10/2022).
Niluh mengaku konsisten berjuang untuk rakyat dengan atau tanpa partai politik. Ia menyatakan sikap dan integritas yang jelas.
“Sikapku tegas. Integritasku jelas. Terimakasih atas support kesayangan yang setia menemaniku,” ujarnya.
"Anies Baswedan berada di seberang kami, kami tidak ada masalah dengan beliau pribadi, karena pada saat beliau jadi jubir capres Pak Jokowi itu kami menyambut dengan sangat baik. Kami percaya beliau membawa pesan yang baik untuk negara ini, hingga dilantik jadi menteri, siapapun pilihan Pak Jokowi kami support," kata Niluh kepada wartawan, Selasa (4/10/2022).
Tak hanya Niluh, Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif DPW NasDem Bali, Anak Agung Ngurah Panju Astika juga ikut mundur. Sama halnya dengan Niluh, Panji Astika juga mengundurkan diri ihwal pencapresan Anies Baswedan.
"Sudah tidak cocok. Daripada nanti di dalam tidak cocok, lebih baik saya keluar," kata pria yang juga mantan calon bupati Tabanan.
Eks Ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) NasDem Sulawesi Utara (Sulut) Fredriek 'Didi Roa' Lumalante juga angkat kaki dari Partai NasDem.
"Saya dengan Niluh di Bali, kami bercerita. Saya kan tidak terlalu suka ke Anies, jadi keluar saja. Sebagai kader saya mundur," ujarnya.
Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPW Partai NasDem, Ali Masnyur HD menuturkan, ada dua kader di Semarang yang mengundurkan diri belum lama ini. Namun ia menyangkal jika mundurnya dua kader tersebut perihal deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"Bukan (karena deklarasi Anies capres), itu hanya framing saja, framing ya," katanya Ali Mansyur, kemarin.
Menyikapi beberapa kader mundur ini, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menghormati keputusan dan sikap masing-masing. Willy menyebutkan, selain ada kader yang keluar, ada pula yang berbondong-bondong masuk Parta NasDe.
"Banyak juga yang berbondong bondong masuk NasDem. Jadi ada yang keluar ada juga yang masuk. Saya kira hal demikian ini biasa dalam dinamika menjelang Pemilu dan Pilpres," ujarnya.
Namun, Willy memastikan keputusan NasDem mengusung Anies sudah bulat. Sejak terpilih tiga nama menjadi satu nama, hal itu disebut hasil ijtihad Surya Paloh sebagai ketua umum NasDem.
- Penulis :
- khaliedmalvino