
Pantau - Mantan Menko Perekonomian, Rizal Ramli turut menanggapi pernyataan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo terkait krisis pupuk. Melalui akun twitter-nya, ia menilai pernyataan tersebut tidak tepat.
"Parah banget, kayak Indonesia ndak punya ahli pertanian, separah ini," cuit Rizal Ramli melalui akun @RamliRizal, Minggu (30/10/2022).
Baca Juga: Swasembada Beras, Mentan SYL Terima Penghargaan dari Kampus Pertanian se-Indonesia
Rizal bahkan turut menyindir Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dalam cuitannya tersebut. Ia mempertanyakan kualitas menteri yang berasal dari Partai Nasdem.
"Bang Surya Paloh, kok menteri-menteri Nasdem payah banget, kebanyakan juga rent seekeers yang jadi beban rakyat?" lanjutnya.
Baca Juga: Soal Reshuffle, Surya Paloh Sebut Presiden Jokowi Tahu Arti Keberadaan Nasdem
Pernyataan Mentan yang dimaksud oleh Rizal Ramli adalah saat ia mengisi acara webinar tentang penggunaan pupuk bersubsidi beberapa waktu lalu.
Saat itu, ia menyebut pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan dapat menggantikan pupuk bersubsidi.
"Ayo kita gunakan pupuk yang ramah lingkungan, tetapi penyuburannya bisa tetap kita lakukan. Semua kearifan lokal, misalnya air dicampur terasi, dicampur doa ternyata hasilnya bagus, kita coba pikir seperti itu," ungkapnya.
"Parah banget, kayak Indonesia ndak punya ahli pertanian, separah ini," cuit Rizal Ramli melalui akun @RamliRizal, Minggu (30/10/2022).
Baca Juga: Swasembada Beras, Mentan SYL Terima Penghargaan dari Kampus Pertanian se-Indonesia
Rizal bahkan turut menyindir Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dalam cuitannya tersebut. Ia mempertanyakan kualitas menteri yang berasal dari Partai Nasdem.
"Bang Surya Paloh, kok menteri-menteri Nasdem payah banget, kebanyakan juga rent seekeers yang jadi beban rakyat?" lanjutnya.
Baca Juga: Soal Reshuffle, Surya Paloh Sebut Presiden Jokowi Tahu Arti Keberadaan Nasdem
Pernyataan Mentan yang dimaksud oleh Rizal Ramli adalah saat ia mengisi acara webinar tentang penggunaan pupuk bersubsidi beberapa waktu lalu.
Saat itu, ia menyebut pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan dapat menggantikan pupuk bersubsidi.
"Ayo kita gunakan pupuk yang ramah lingkungan, tetapi penyuburannya bisa tetap kita lakukan. Semua kearifan lokal, misalnya air dicampur terasi, dicampur doa ternyata hasilnya bagus, kita coba pikir seperti itu," ungkapnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas