
Pantau - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam berpendapat, masuknya enam purnawirawan jenderal akan memperluas jaringan PDIP.
"Masuknya nama-nama purnawirawan jenderal itu tentu menambah dukungan dan jaringan bagi kerja politik PDIP di Pemilu 2024 mendatang," ucap Umam, Senin (31/10/2022).
Meski begitu, Umam mengaku belum bisa memprediksi seberapa besar pengaruhnya terhadap PDIP. Pasalnya, di Indonesia, ada pemisahan tegas antara militer dan politik.
"Signifikan atau tidaknya dukungan 6 purnawirawan jenderal ini akan ditentukan dari seberapa kreatif dan aktifnya mereka dalam menjalankan kerja-kerja politik," lanjut Umam.
Dosen Universitas Paramadina ini menyebut, PDIP bukan partai yang bertumpu pada tokoh-tokoh mantan militer. Bahkan, lanjutnya, jika ada militer yang masuk ke PDIP akan setara dengan kader PDIP dari sipil.
"PDIP merupakan partai yang lahir dari era reformasi yang berpandangan tegas untuk memisahkan peran politik dan militer dari angkatan bersenjata kita," pungkasnya.
Sebelumnya, PDIP telah menerima enam purnawirawan TNI dan Polri sebagai kader baru. Mereka terdiri dari lima orang purnawirawan TNI dan satu orang purnawirawan Polri.
Kelima orang purnawirawan TNI adalah Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, Laksmana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji, Mayjen TNI (Purn) Gunawan Pakki, Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua, dan Brigjen TNI (Purn) Donar Philip.
Sedangkan purnawirawan Polri yang bergabung menjadi kader PDIP yakni Irjen (Purn) H. Fakhrizal yang merupakan mantan Kapolda Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat.
"Masuknya nama-nama purnawirawan jenderal itu tentu menambah dukungan dan jaringan bagi kerja politik PDIP di Pemilu 2024 mendatang," ucap Umam, Senin (31/10/2022).
Meski begitu, Umam mengaku belum bisa memprediksi seberapa besar pengaruhnya terhadap PDIP. Pasalnya, di Indonesia, ada pemisahan tegas antara militer dan politik.
"Signifikan atau tidaknya dukungan 6 purnawirawan jenderal ini akan ditentukan dari seberapa kreatif dan aktifnya mereka dalam menjalankan kerja-kerja politik," lanjut Umam.
Dosen Universitas Paramadina ini menyebut, PDIP bukan partai yang bertumpu pada tokoh-tokoh mantan militer. Bahkan, lanjutnya, jika ada militer yang masuk ke PDIP akan setara dengan kader PDIP dari sipil.
"PDIP merupakan partai yang lahir dari era reformasi yang berpandangan tegas untuk memisahkan peran politik dan militer dari angkatan bersenjata kita," pungkasnya.
Sebelumnya, PDIP telah menerima enam purnawirawan TNI dan Polri sebagai kader baru. Mereka terdiri dari lima orang purnawirawan TNI dan satu orang purnawirawan Polri.
Kelima orang purnawirawan TNI adalah Letjen TNI (Purn) Ganip Warsito, Laksmana Madya TNI (Purn) Agus Setiadji, Mayjen TNI (Purn) Gunawan Pakki, Mayjen TNI (Purn) Saud Tamba Tua, dan Brigjen TNI (Purn) Donar Philip.
Sedangkan purnawirawan Polri yang bergabung menjadi kader PDIP yakni Irjen (Purn) H. Fakhrizal yang merupakan mantan Kapolda Kalimantan Tengah dan Sumatera Barat.
- Penulis :
- Aditya Andreas