Pantau - Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati berpendapat, transparansi data pemilu dapat menurunkan tensi politik di tengah penyelenggaraan tahapan pemilu.
"Sebetulnya dengan mendorong keterbukaan data, salah satu insentifnya adalah bisa mengurangi tensi politik yang saat pemilu ini sedang tinggi-tingginya," ujar Ninis, sapaan akrabnya, Selasa (13/12/2022).
Menurutnya, kecurigaan sebagian pihak mengenai terjadinya kecurangan pada pemilu sebagai salah satu pemicu tingginya tensi situasi politik.
Ninis mengatakan, hal itu dapat diminimalisir dengan adanya keterbukaan data kepemiluan dari pihak penyelenggara, khususnya KPU RI.
Selain itu, Ninis menyampaikan, keterbukaan data pemilu serta para penyelenggara pemilu yang bekerja secara transparan dapat memunculkan kepercayaan publik.
"Buat apa ditutup-tutupi karena yang namanya pemilu, publik berhak tahu tahapan pemilu sudah sampai mana," lanjutnya.
Ninis menambahkan, para penyelenggara pemilu yang bekerja secara transparan dapat meningkatkan partisipasi publik dalam berbagai pelaksanaan tahapan pemilu.
"Mereka akan melihat bahwa penyelenggara pemilu itu bisa kolaboratif, membuka data-datanya. Kalau itu tidak ada, masyarakat bisa jadi tidak percaya dan acuh dengan penyelenggaraan pemilu," tutupnya.
"Sebetulnya dengan mendorong keterbukaan data, salah satu insentifnya adalah bisa mengurangi tensi politik yang saat pemilu ini sedang tinggi-tingginya," ujar Ninis, sapaan akrabnya, Selasa (13/12/2022).
Menurutnya, kecurigaan sebagian pihak mengenai terjadinya kecurangan pada pemilu sebagai salah satu pemicu tingginya tensi situasi politik.
Ninis mengatakan, hal itu dapat diminimalisir dengan adanya keterbukaan data kepemiluan dari pihak penyelenggara, khususnya KPU RI.
Selain itu, Ninis menyampaikan, keterbukaan data pemilu serta para penyelenggara pemilu yang bekerja secara transparan dapat memunculkan kepercayaan publik.
"Buat apa ditutup-tutupi karena yang namanya pemilu, publik berhak tahu tahapan pemilu sudah sampai mana," lanjutnya.
Ninis menambahkan, para penyelenggara pemilu yang bekerja secara transparan dapat meningkatkan partisipasi publik dalam berbagai pelaksanaan tahapan pemilu.
"Mereka akan melihat bahwa penyelenggara pemilu itu bisa kolaboratif, membuka data-datanya. Kalau itu tidak ada, masyarakat bisa jadi tidak percaya dan acuh dengan penyelenggaraan pemilu," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
