Pantau - Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati mendorong seluruh partai politik (parpol) mampu melakukan branding sesuai nomor urut yang didapatkan.
Ninis, sapaan akrabnya, mengaku nomor urut yang tidak berubah akan menguntungkan parpol lama dalam melakukan sosialisasi kepada publik.
"Ini sebenarnya juga tergantung bagaimana partai ini membranding dirinya. Dengan nomor urut yang didapat, partai bisa mem-branding dengan simbol-simbol tertentu," ujar Ninis kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).
Ia mencontohkan, branding dari PDIP dengan nomor urut 3 yang diasosiasikan dengan lambang metal atau Partai Demokrat dengan nomor 14.
"Partai Demokrat dengan nomor 14 menjadi slogan S14P, itu menjadi ciri khas tertentu yang bisa ditiru partai lainnya," lanjut Ninis.
Ia menilai, selain menghemat alat peraga partai, partai yang tetap menggunakan nomor urut lamanya juga yakin dan percaya diri tetap mampu mem-branding partainya agar tetap dipilih oleh para konstituen setianya.
"Artinya jika partai politik sudah punya simbol ini 5 tahun lalu dan masih diingat publik, maka mereka tidak perlu lagi membuat branding yang baru untuk partainya," jelasnya.
Meski begitu, Ninis mengakui, aturan nomor urut parpol pada pemilu 2024 kali ini memang sedikit merugikan partai nonparlemen baik partai baru atau lama. Menurutnya, selama ini pengundian nomor urut selalu dilakukan semua peserta pemilu.
"Intinya kenapa nomor urut dilakukan pengundian, supaya memberikan keadilan pada peserta pemilu. Titik start antarpeserta pemilu harus sama," jelasnya.
Ninis, sapaan akrabnya, mengaku nomor urut yang tidak berubah akan menguntungkan parpol lama dalam melakukan sosialisasi kepada publik.
"Ini sebenarnya juga tergantung bagaimana partai ini membranding dirinya. Dengan nomor urut yang didapat, partai bisa mem-branding dengan simbol-simbol tertentu," ujar Ninis kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).
Ia mencontohkan, branding dari PDIP dengan nomor urut 3 yang diasosiasikan dengan lambang metal atau Partai Demokrat dengan nomor 14.
"Partai Demokrat dengan nomor 14 menjadi slogan S14P, itu menjadi ciri khas tertentu yang bisa ditiru partai lainnya," lanjut Ninis.
Ia menilai, selain menghemat alat peraga partai, partai yang tetap menggunakan nomor urut lamanya juga yakin dan percaya diri tetap mampu mem-branding partainya agar tetap dipilih oleh para konstituen setianya.
"Artinya jika partai politik sudah punya simbol ini 5 tahun lalu dan masih diingat publik, maka mereka tidak perlu lagi membuat branding yang baru untuk partainya," jelasnya.
Meski begitu, Ninis mengakui, aturan nomor urut parpol pada pemilu 2024 kali ini memang sedikit merugikan partai nonparlemen baik partai baru atau lama. Menurutnya, selama ini pengundian nomor urut selalu dilakukan semua peserta pemilu.
"Intinya kenapa nomor urut dilakukan pengundian, supaya memberikan keadilan pada peserta pemilu. Titik start antarpeserta pemilu harus sama," jelasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
