Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Kecilnya Peluang Dedi Mulyadi Maju Cagub Jabar 2024

Oleh khaliedmalvino
SHARE   :

Kecilnya Peluang Dedi Mulyadi Maju Cagub Jabar 2024
Pantau - Pengamat politik AB Solissa mengira-ngira jika kehadiran Gubernur Ridwan Kamil tak bakal mengganggu Dedi Mulyadi yang sudah lama menjadi kader Partai Golkar.

AB Solissa menyebut, meskipun Dedi Mulyadi punya pamor melalui konten-konten di media sosial (medsos), hal itu tak bisa dinilai sebagai figur credible alternative untuk diusung Golkar sebagai Cagub Jabar.

"Melihat prospek Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar 2024 agak kecil ya. Dedi Mulyadi belum bisa menjadi figur credibel alternative untuk diusung. Golkar pasti bakal tetap mendorong Ridwan Kamil yang lebih berpotensi menang ketimbang yang lain," terang AB Solissa kepada Pantau.com, Kamis (19/1/2023).

Dedi Mulyadi pasrah 'ditekel' Ridwan Kamil maju Pilkada Jabar 2018


Jauh sebelum Ridwan Kamil gabung ke partai berlambang pohon beringin ini, Dedi Mulyadi mengaku pasrah usai partai yang membesarkan namanya itu mengusun Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien Syafiuddin sebagai pasangan cagub-cawagub di ajang Pilgub Jabar 2018.

"Takdir manusia hanya Allah yang menentukan, bukan di tangan manusia. Urusan jodoh, pati, bagja, cilaka (jodoh, mati, rejeki, celaka), Allah yang menentukan, ya kita ikutin aja. Urusan besok jadi gubernur, Allah yang punya kuasa, kita berserah aja," ungkap Dedi seusai jumpa pers yang digelar di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Senin (6/11/2017).

Sebagai Ketua DPD Golkar Jabar kala itu, Dedi memahami keputusan DPP Partai Golkar yang memilih mengusung Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien, meskipun seluruh kader Golkar di Jabar menginginkannya maju di ajang kontestasi politik terbesar di Jabar tersebut.

"Orang banyak bertanya bagaimana sikap saya, sikap saya adalah memahami keinginan DPP Partai Golkar," tegasnya.

Mantan Bupati Purwakarta itu pun menganggap, rekomendasi yang diberikan DPP Partai Golkar kepada Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien sebagai bagian pendewasaan politiknya. Karenanya, dia memilih tetap mengamalkan doktrin kerkaryaan yang dipelajarinya dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Saya secara pribadi, menganggap bahwa ini adalah proses pendewasaan politik. DPP sangat sayang sama saya. Saking sayangnya, saya terus diuji kecerdasan, sabar, diuji kecermatannya," ungkap Dedi.

"Saya akan terus menyapa masyarakat, bersilaturahmi, menolong orang-orang yang sakit, yang lemah, memperbaiki rumah-rumah yang roboh, kemudian memberikan hiburan kepada masyarakat setiap saat karena itu bagian dari kebutuhan masyarakat Jabar," sambungnya.

Meski DPP Partai Golkar merekomendasikan Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien, lanjut Dedi, dirinya mengaku belum menerima surat keputusan (SK) pengusungan tersebut. Namun, Dedi menyatakan siap menyerahkan langsung SK tersebut kepada Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien.

"Saya sampai saat ini belum menerima (SK) itu. Kalau sudah ada, nanti akan diserahkan dan pasti akan mengundang Ridwan Kamil. Itu Kewajiban saya dari institusi sebagai Ketua DPD Partai Golkar," jelasnya.

Bahkan, kata Dedi, selain mengundang keduanya, pihaknya pun berencana menggelar acara khusus, seperti pertunjukan seni dan budaya serta mengajak hadir seluruh kader dan pengurus Golkar di Jabar.

"Kita akan undang pasangan (Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien). Nanti disiapin acaranya, sekaligus nanti ada curah gagasan," katanya tersenyum.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi pun menegaskan, Partai Golkar sudah menjadi rumah baginya. Dia menampik anggapan bahwa dirinya akan meninggalkan Golkar. Sebaliknya, dia justru menyesalkan sikap DPP Partai Golkar yang tidak memperhatikan aspirasi kader Golkar di Jabar.

"Siapa yang meninggalkan Partai Golkar? Yang ada itu, sikap elit DPP Partai Golkar yang sudah meninggalkan aspirasi kader. Sebagai Ketua DPD, saya akan terus menjalankan doktrin kekaryaan yang digariskan Partai Golkar," pungkasnya.
Penulis :
khaliedmalvino