
Pantau - Sekjen PAN, Eddy Soeparno mengatakan, partainya sudah dua kali mengusung sosok Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Untuk itu, menurutnya, PAN tidak masalah jika bekerja sama lagi dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Eddy merasa, kenangan itu membuat PAN lebih leluasa kalaupun ada pembicaraan yang lebih intensif dengan Partai Gerindra atau Prabowo Subianto.
Hal ini pula yang jadi alasan Ketua Umu PAN, Zulkifli Hasan, mengunjungi kediaman Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Baca Juga: PAN Bantah Dukung Prabowo sebagai Bakal Capres Diusung Koalisi Besar
"PAN tinggal klik begitu saja, ini salah satu penyebab kenapa PAN waktu itu hadir di tempat Pak Prabowo mengunjungi Gerindra, kita membangun kembali gagasan, pemikiran, yang telah kita lakukan," kata Eddy, Jumat (14/4/2023).
Mengenai kemungkinan PDIP bergabung koalisi besar, ia merasa segala sesuatu bisa dimusyawarahkan, dibicarakan, dan didiskusikan.
“Jadi, apapun yang sudah jadi posisi masing-masing partai masih terbuka didiskusikan,” lanjutnya.
Baca Juga: Usai Bertemu Zulhas di Kantor PAN, PBB Gabung KIB?
Eddy meyakini, PAN akan mengutamakan konsensus besar bisa dicapai. Sehingga, apapun yang akan didiskusikan bersama, semuanya datang dengan tangan, kepala dan pikiran yang terbuka.
"Sehingga, kita tidak mau terburu-buru daripada ini menjadi sebuah keputusan yang tergesa-gesa yang nanti harus dievaluasi kembali," ujar Eddy.
Menurut Eddy, mereka masih memiliki banyak waktu sebelum Pilpres 2024. Maka dari itu, membicarakan Pilpres sebenarnya masih cukup panjang untuk dilakukan.
Untuk itu, menurutnya, PAN tidak masalah jika bekerja sama lagi dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Eddy merasa, kenangan itu membuat PAN lebih leluasa kalaupun ada pembicaraan yang lebih intensif dengan Partai Gerindra atau Prabowo Subianto.
Hal ini pula yang jadi alasan Ketua Umu PAN, Zulkifli Hasan, mengunjungi kediaman Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Baca Juga: PAN Bantah Dukung Prabowo sebagai Bakal Capres Diusung Koalisi Besar
"PAN tinggal klik begitu saja, ini salah satu penyebab kenapa PAN waktu itu hadir di tempat Pak Prabowo mengunjungi Gerindra, kita membangun kembali gagasan, pemikiran, yang telah kita lakukan," kata Eddy, Jumat (14/4/2023).
Mengenai kemungkinan PDIP bergabung koalisi besar, ia merasa segala sesuatu bisa dimusyawarahkan, dibicarakan, dan didiskusikan.
“Jadi, apapun yang sudah jadi posisi masing-masing partai masih terbuka didiskusikan,” lanjutnya.
Baca Juga: Usai Bertemu Zulhas di Kantor PAN, PBB Gabung KIB?
Eddy meyakini, PAN akan mengutamakan konsensus besar bisa dicapai. Sehingga, apapun yang akan didiskusikan bersama, semuanya datang dengan tangan, kepala dan pikiran yang terbuka.
"Sehingga, kita tidak mau terburu-buru daripada ini menjadi sebuah keputusan yang tergesa-gesa yang nanti harus dievaluasi kembali," ujar Eddy.
Menurut Eddy, mereka masih memiliki banyak waktu sebelum Pilpres 2024. Maka dari itu, membicarakan Pilpres sebenarnya masih cukup panjang untuk dilakukan.
- Penulis :
- Aditya Andreas