Pantau - Langkah politisi PDIP yang juga mantan aktivis 1998, Budiman Sudjatmiko menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengundang pertanyaan publik.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, pertemuan antara Budiman dengan Prabowo sangat menarik. Pasalnya, di masa lalu, kedua orang ini justru berada di pihak yang berlawanan.
Seperti diketahui, Budiman merupakan aktivis yang lantang menyuarakan tumbangnya kekuasaan Orde Baru. Sedangkan, Prabowo Subianto merupakan Danjen Kopassus pada peristiwa reformasi.
Pertanyaannya, ini disuruh Ibu Megawati Soekarnoputri atau disuruh Pak Jokowi ya," ujar Hendri, Kamis (20/7/2023).
Menurutnya, akan menarik jika pertemuan Budiman dengan Prabowo merupakan arahan Jokowi atau Megawati. Sebab, keduanya memiliki kepentingan yang berbeda untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Saya tersenyum mengamati pergerakan politik Mas Budiman Sudjatmiko saat menyambangi Pak Prabowo. Saat dia disambut Prabowo, saat itulah saya baca ada arahan pada mereka berdua untuk bertemu," ujar Hendri.
"Entah sandiwara atau bukan, yang terbaca saat ini, keduanya tegak lurus ke Jokowi," sambungnya.
Sementara itu, Budiman mengatakan, diskusi merupakan hal yang biasa dilakukannya. Termasuk berdiskusi dengan orang yang dianggap berseberangan.
Ia pun tak mempermasalahkan DPP PDIP yang akan memanggilnya pada Agustus mendatang sebagai imbas dari pertemuan tersebut.
"Eggak ada masalah. Saya kira diskusi dengan partai tidak apa-apa, dipanggil. Saya kan juga ngobrol-ngobrol juga dengan yang lain, itu kan pemanggilan resmi ya," ujar Budiman.
"Diskusi dengan banyak kalangan itu biasa, baik yang terekspos dan tidak terekspos," sambungnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
