Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Sistem Demokrasi di Indonesia Mustahil Lahirkan 'Malaikat'

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Sistem Demokrasi di Indonesia Mustahil Lahirkan 'Malaikat'
Foto: Ilustrasi Pemilu

Pantau - Pakar Hukum Tata Negara di Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar menilai, sistem demokrasi di Indonesia mustahil menghasilkan sosok bak malaikat.

"Politik di Indonesia itu pada dasarnya tidak pernah bisa menawarkan malaikat. Demokrasi itu tidak dipergunakan untuk menawarkan malaikat," katanya di dalam acara diskusi publik di depan UGM, Sleman, Jumat (8/12/2023) sore.

Zainal berpendapat, jika demokrasi hanya sebatas menawarkan sosok-sosok yang lebih sedikit derajat keburukan atau kejahatannya.

"Jadi kalau ada tiba-tiba orang malaikat terpilih dalam proses demokrasi, omong kosong. Demokrasi itu hanya bisa menawarkan lesser evil, orang yang paling kecil derajat setannya," ungkap dia.

Zainal pun menyoroti sejumlah fenomena belakangan, seperti lahirnya KUHP baru sampai UU ITE yang mematikan daya kritis masyarakat, merupakan hasil dari proses demokrasi itu.

Termasuk, politik dinasti yang telah dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi tak lepas dari dosa partai-partai politik di Senayan.

Pasalnya, DPR sebagai lembaga legislatif dengan fungsi pengawasan justru membiarkan praktik ini kian mulus menemukan jalannya.

"Apa yang terjadi di MK (Mahkamah Konstitusi) itu bukan ujug-ujug, bukan batu yang tiba-tiba jatuh dari langit, bukan sim salabim atau hocus pocus," cetus dia.

"Apa yang terjadi di MK itu karena kita membiarkan sekian lama Jokowi tanpa pengawasan yang memadai, tidak ada pengawasan oleh partai," tandasnya.

Penulis :
Aditya Andreas