
Pantau - Calon Presiden (capres) nomor urut 3 menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pemimpin selanjutnya tak boleh gentar melawan Uni Eropa yang menggugat Indonesia melalui World Trade Organization (WTO) terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel.
Ganjar menegaskan, kebijakan larangan ekspor nikel berkaitan dengan hilirisasi wajib dilanjutkan. Bila ditentang negara lain melalui WTO, maka Ganjae siap menghadapinya. Hal itu diungkap Ganjar saat acara Dialog Apindo-Debat Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta.
"Saya sudah mendengar posisi beberapa negara. Indo tegak tapi dia bisa memahami, maka kita ketemu di WTO," kata Ganjar dikutip seperti dalam keterangannya, Selasa (12/12/2023).
Ganjar menjelaskan, ia tidak menutup kemungkinan mengajak pihak yang selama ini berlawanan untuk bekerjasama dengan Indonesia. Misalnya melibatkan investor negara bersangkutan untuk bekerja sama.
"Di sisi lain sebetulnya mereka mau dan pengin bermitra juga. Maka ketika melakukan hilirisasi. Maka saya ajak investasi di sini. Karena saya punya kepentingan untuk pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja, dan kesejahteraan rakyat saya" tuturnya.
Ganjar menyebut, salah satu komoditas yang akan dikembangkan adalah batu bara. Menurutnya, dikembangkannya batu bara agar dapat memenuhi kebutuhann.
"Kalau kita bicara batu bara apakah akan begini saja? Tidak kah kita berpikir untuk nilai tambah. Agar kita bisa memenuhi kebutuhan. Transisi energi kalau belum bisa maju banget, dari fosil ke gas dulu," imbuhnya.
"Kita belum hilirisasi. Perikanan kita baru tangkap, yang lain budi daya. Kita masih butuh cold storage, pengolahan," pungkasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq