
Pantau - Pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia beberapa waktu lalu yang menyebut akhir kekuasaan PDIP bikin geram partai tersebut.
Anggota Fraksi PDIP DPR RI, I Nyoman Parta menilai, pernyataan tersebut menyiratkan adanya keangkuhan dan kesombongan yang berlebihan dalam diri Bahli;.
"Sebagai pembantu presiden. Tidak pantas seorang menteri mencampuri urusan partai orang lain. Mestinya dia fokus saja dengan tupoksinya sebagai menteri Investasi/BKPM," tegas Parta, Kamis (28/12/23).
Anggota Komisi VI DPR RI ini juga menyinggung kinerja dan prestasi Kementerian Investasi/BKPM di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadia.
Parta menganggap, prestasi dan kinerja Bahlil Lahadia terkait investasi juga cenderung biasa-biasa saja.
"Dia sesumbar tahun 2023 ini target investasi Rp1.400 triliun bisa tercapai, realisasinya dari awal tahun hingga September 2023 ini buktinya target tersebut hanya angan-angan belaka," sindirnya.
Parta mengatakan, minimnya nilai investasi yang masuk ke dalam negeri karena menterinya hanya sibuk memikirkan investasi politik pragmatis.
"Menteri ini cuma sibuk membangun citra dirinya alias menjilat agar diapresiasi Presiden. Menteri ini banyak bacot dan manuver yang tidak ada relevansinnya dengan bidang tugas kementerian yang dia pimpin," tegasnya.
Parta juga menyoroti sikap Bahlil yang terlalu sibuk mencampuri urusan partai lain yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan tugasnya sebagai menteri.
"Pernyataan Bahlil yang menyebut akhir kekuasaan PDIP sudah dekat, menunjukkan menteri ini bukan saja tidak becus bekerja tapi juga terlalu tendesius," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas